Dukungan bertubi-tubi untuk Risma agar bertahan
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini santer diberitakan mundur. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu disebut-sebut tidak sepakat dengan pelantikan wakilnya yang baru, Wisnu Sakti Buana.
Risma juga terlibat konflik internal dengan DPC PDIP Surabaya. Hal itu diakui oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Achmad Basarah .
"DPP sudah bertemu dengan Bu Risma, saya, Mindo, sudah bertemu dengan Bu Risma. Dari pertemuan itu, kami bertiga, saya Pak Tjahjo dan Mindo yang terjadi hanya masalah dinamika internal. Dalam kaitan Bu Risma petugas partai di eksekutif, dengan struktur DPC Surabaya dan DPD Jatim," ujar Basarah kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senayan, Selasa (18/2).
-
Bagaimana cara Risma mundur? 'Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial,' ujar Ari.Sebelumnya, Bakal calon gubernur Jatim Tri Rismaharini atau Risma segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos), usai mendaftar Pilkada Jatim ke KPU.
-
Siapa yang digosipkan mundur? 'Inilah yang disebut-sebut tentang diriku. Gila, aku sampai digosipkan akan resign,' kata Sensen. 'Aku sudah menyiapkan ini untuk syuting agar kalian merasa puas,' tambahnya.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Siapa yang mundur? Mahfud Md memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam. Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD, berencana mundur dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
-
Apa alasan Risma turun bagi bansos? 'Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute (sengketa), misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi,' kata Risma, dalam sidang sengketa pemilu di MK, Jakarta, Jumat, (5/4).
-
Siapa yang diminta mundur? Adapun keenam caleg yang diminta mundur tersebut di antaranya dari Dapil 13 meliputi Batang, Pekalongan dan Pemalang, yakni Achmad Ridwan dan satu orang belum terkonfirmasi. Kemudian di Dapil 2 meliputi Kendal, Kabupaten Semarang dan Salatiga ada Diah Kartika Permatasari.Di Dapil 8 meliputi Magelang, Kota Magelang, Boyolali, yakni Eko Susilo dan Dwi Adi Agung Nugroho. Kemudian di Dapil 9 meliputi Purworejo, Wonosobo dan Temanggung ada Elisabeth Intan Kurniasari.
Basarah mengakui, memang ada beberapa hal harus diklopkan dengan Risma saat ini. "Karena Bu Risma bukan orang partai, sehingga harus terus dihadapi. Tidak ada hal prinsipil yang dipertentangkan. Yang terjadi hanya dinamika politik lokal," ujarnya.
Namun, isu kemundurannya itu ternyata menuai penolakan dari sejumlah pihak yang mendukungnya. Berikut dukungan untuk Risma agar bertahan:
Ahok
Ribut-ribut berita keinginan Risma mundur dari jabatan wali kota, juga terdengar oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).Ahok berkomentar, sebaiknya Risma tidak mundur dari jabatan wali kota. "Ya kalau saya sih bilang (Risma) jangan mundur dulu ya," ujar mantan Gubernur Belitung Timur, itu, Selasa (18/2).Apakah salah bila Risma saat banyak masalah di Surabaya seperti sekarang? Ahok kembali menjawab cekak, "Enggak tahu juga ya. Salah-salahnya ada di mana?"
Ketua MPR
Ketua MPR Sidarto Danusubroto angkat bicara soal rencana mundurnya Risma sebagai wali kota Surabaya. Sidarto menegaskan, apa pun keadaannya Risma harus tetap bertahan menjadi wali kota Surabaya hingga masa jabatannya selesai."Dia (Risma) harus bertahan sebagai wali kota," ujar Sidarto kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2).Lebih lanjut, politikus senior PDIP itu menganggap Risma adalah ikon kota Surabaya. Selain itu, Risma juga dirasa sebagai ikon PDIP."Ya dia seorang ikon partai dan ikon Surabaya," kata Sidarto.
Ridwan Kamil
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta Risma untuk tak mundur dari jabatan wali kota Surabaya. Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku mengidolakan sejak Risma masih di Dinas Pertamanan kota pahlawan tersebut."Saya tidak ingin (pengunduran Risma) terjadi, saya tahu Ibu Risma dia adalah idola saya. Sebagai sesama wali kota, saya memahami tekanan situasi politik itu seperti apa, jadi please jangan mundur," kata Emil di Balai Kota Bandung, Selasa (18/2).Menurut Emil, Risma merupakan sosok yang patut dijadikan contoh pada wali kota di Indonesia. Konsistensi dan ketegasan, lanjut Emil, yang ditunjukkan oleh Risma diharapkan mampu membenahi Surabaya."Saya itu banyak belajar waktu beliau masih di Dinas Pertamanan, orangnya konsisten dan tegas," jelas dia.
Megawati
Ketua DPP PDIP Arief Wibowo mengakui niat Risma mundur dari jabatannya. Namun, permintaan Risma ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri."Kita yang meminta secara resmi dari DPP partai untuk tidak mengizinkan mundur, yah memang tidak bisalah," ujar Arief di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (18/2).Arief menjelaskan, Risma tidak diizinkan mundur karena dianggap pemimpin yang mengerti persoalan Surabaya. Jika Risma mundur, maka warga Surabaya akan kecewa."Dia pemimpin yang mengerti situasi, mana yang harus selesaikan dan mana yang mesti dibereskan," imbuhnya.
Akademisi
Kalangan akademisi, konsultan, cendekiawan dan pengusaha di Kota Surabaya memberikan dukungan Risma agar tidak mundur dari jabatannya."Intinya kami ingin wali kota tetap tegar, tidak mundur. Apapun yang terjadi kami siap memberi dukungan sepenuhnya. Wali kota tidak sendiri, ada warga Surabaya di sini," kata Pakar ITS Daniel M. Rosyid bersama pakar lainnya saat menemui wali kota di Balai Kota Surabaya, Senin (17/1).Berawal dari gerakan jejaring sosial media yang menamakan diri "Save Risma" hingga unsur masyarakat yang terang-terangan menyatakan dukungannya agar wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan tersebut tetap bertahan.Sejumlah tokoh dan pakar yang hadir di Balai Kota antara lain, mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Sentot Suadmaji, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Ismail Nachu, Direktur Regional Economic Development Institute (REDI), Dosen FISIP Unair Bustomi, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS Yogha, dan perwakilan Yayasan Al-Falah Nur Badri.
Baca juga:4 Isyarat Wali Kota Risma tak jadi mundurGerindra: Negara ini harus mendukung orang-orang seperti RismaRisma: Sudahlah, saya enggak mau ngomong, saya dilarang ngomongIni nasihat Jokowi untuk Wali Kota Surabaya RismaJika Risma mundur, komunitas warga Maluku bakal demo DPRD (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketujuh orang tersebut telah bertemu dengan Pramono Anung di kediamannya.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaRiza menegaskan, dukungan Jokowi dan Prabowo itu karena melihat rekam jejak Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaNamun berbeda dengan yang hadir dalam acara tersebut, mereka disebutnya sebagai para pendukung yang tangguh.
Baca Selengkapnya"Kami perlu sampaikan itu biasa hak demokrasi hak pribadi"
Baca Selengkapnyasemakin banyaknya organisasi relawan bergabung, Prabowo-Gibran bisa memenangi dalam satu putaran.
Baca Selengkapnya"Saya juga artis," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Baca SelengkapnyaMeski batal maju bersama PDIP, para relawan tetap setia bersama Anies
Baca SelengkapnyaRK mengucapkan terima kasih atas dukungan dan tingginya antusiasme Relawan RK untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP sempat merancang strategi dua putaran untuk memenangkan Pramono-Rano Karno.
Baca SelengkapnyaKetujuh eks caleg KIM itu sudah bertemu langsung Pramono Anung di kediaman Pramono di daerah Jakarta Selatan pada Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaDukungan untuk pasangan Cagub Cawagub Riau nomor satu Abdul Wahid-SF Hariyanto terus berdatangan dari berbagai simpul.
Baca Selengkapnya