Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dulu Tenggelam, Desa Ini Kini Menjelma Jadi Destinasi Wisata di Riau

Dulu Tenggelam, Desa Ini Kini Menjelma Jadi Destinasi Wisata di Riau Desa Wisata Koto Masjid. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Desa Wisata Koto Masjid sempat viral di media sosial lantaran menjadi salah satu desa dari Riau yang berhasil menembus 50 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021.

Suhaimi, adalah pelopor di Desa Wisata Koto Masjid atau desa yang lebih dikenal Kampung Patin, di Kabupaten Kampar, Riau. Kisah suksesnya membuat kolam ikan patin, kini telah bertambah pula menjadi destinasi wisata. Berbagi kebahagiaan dan kesejahteraan memang menjadi niat awal Suhaimi setelah melalui proses panjang.

Sejarah Desa Wisata Koto Masjid adalah kampung yang tenggelam. Desa itu direlokasi dari proyek PLTA Danau Koto Panjang pada tahun 1989-1992. Warga desa di sini hanya memanfaatkan sektor perkebunan karet yang bergantung pada cuaca.

"Kalau hanya berharap dari perkebunan karet peluangnya sedikit. Kami mencoba mencari komoditas baru, mencoba memilih teknologi, dan pembinaan yang tepat. Alhamdulillah akhirnya terpilih komoditas ikan patin," kata Suhaimi, Sabtu (11/9).

Seiring waktu berjalan, kehadiran Kampung Patin justru menumpahkan banyak kesejahteraan dan memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan desa. Saat ini Desa Wisata Koto Masjid menjelma sebagai sentra perikanan yang mampu menghasilkan panen ikan patin 15 ton per hari.

Kini ada 160 hektare cakupan kolam ikan yang menopang ekonomi warga di Kampung Patin. Hampir setiap rumah di sini terdapat kolam ikan. Satu rumah minimal ada satu kolam patin, sehingga Desa Koto Masjid memiliki motto 'Tiada Rumah Tanpa kolam'.

Jumlah ini akan terus meningkat, lantaran setiap hari ada saja penambahan kolam baru. Nilai tambahnya adalah wisata alam dan wisata edukasi. Putaran uang di desa ini, bila dihitung dari hasil panen ikan bisa mencapai 190 juta rupiah per hari.

Karena ada bonus destinasi wisata, sejumlah pelajar, mahasiswa, akdemisi, kelompok tani, dan aparatur pemerintah, tak jarang datang untuk melihat inovasi perikanan sembari berwisata.

Produk UMKM di sini adalah hasil olahan ikan patin yaitu, ikan asap atau dikenal dengan salai patin, nugat, kerupuk, bakso, abon, siomay, empek-empek serta kerupuk kulit.

Di desa ini telah banyak menyerap tenaga kerja. Sedikitnya ada 32 usaha pakan ikan dan 60 kepala keluarga yang bekerja. Sejumlah warga lainnya menjadi suplier bahan baku pakan 35 -40 ton sehari.

"Belum lagi yang bekerja pada bagian pengolahan. Disini ada 12 pondok pengasapan ikan salai patin. Ditambah lagi warga yang bekerja memanen ikan. Harapan kami di desa ini zero pengangguran," cerita Suhaimi.

Diungkapkan Suhaimi, warga di Kampung Patin tidak hanya menjual produk UMKM, pelet, benih, dan ikan segar. Namun, juga memfasilitasi kegiatan pelatihan pembenihan ikan, cara pembuatan pakan ikan, dan pengolahan ikan. "Dengan adanya pelatihan ini, orang bisa rutin datang sekaligus beriwisata alam," ungkapnya.

Sejumlah warga dari Sumbar ketika menuju Kota Pekanbaru, terkadang singgah dan berbelanja di desa ini. Suhaimi bersama warga desa lainnya juga melayani konsumen melalui media sosial dan beberapa agen. Bahkan ia telah menjadi vendor filet ikan patin Aerofood Catering Service (ACS).

Melalui media digital, imbuh Suhaimi, produknya sudah terjual ke Sumbar, Sumut, Aceh, Bengkulu, Palembang, hingga Jakarta. Ia bersama warga desa berhasil menciptakan pasar.

"Seluruh bahan baku hingga produk yang sudah jadi banyak laku habis terjual. Bahkan kalau habis, kita ambil produk dari daerah lain, jadi ada multiplier efek. Semoga nantinya akan ada banyak lagi orang belanja di kampung kami," kata Suhaimi.

Desa Koto Masjid dihuni 2.324 jiwa penduduk dengan jumlah 728 kepala keluarga, mayoritas bersuku Melayu. Dengan luas wilayah 425,5 hektare. Wajar saja mendapat julukan Kampung Patin, karena keberhasilannya warganya membudidayakan ikan Patin.

Puncak Kompe, Sungai Gagak dan Lembah Aman adalah destinasi wisata alam yang menjadi andalan di desa wisata ini. Tidak hanya itu, di sini juga tersedia fasilitas untuk menginap. Ada 18 homestay dan beragam kuliner yang dapat dinikmati oleh para wisatawan yang berkunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat menyebutkan, saat ini di Desa wisata Kampung Patin telah terbentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Menghimpun masyarakat yang memiliki kesadaran dan kemauan untuk mengembangkan Desa Koto Masjid menjadi desa tujuan wisata.

"Pokdarwis Desa Koto Masjid terdiri dari pokdarwis Puncak Kompe, pokdarwis Sungai Gagak, serta penggiat-penggiat wisata yang mengelola kelompok kerajinan tangan dan kuliner. Kelompok ini merupakan masyarakat yang peduli terhadap kemajuan daerah melalui pariwisata," kata Roni.

Menurutnya, pemerintah sangat mendukung keberadaan desa wisata. Berbagai pembangunan dilakukan dimulai dari desa, dibarengi kegiatan pembinaan sumber daya manusia.

"Program Pemerintah pusat memberikan stimulus berupa dana desa. Kemudian, Gubernur Riau juga memberikan program Bantuan Keuangan Khusus desa. Dana ini bisa disesuaikan dengan potensi yang akan dikembangkan di desa," ujarnya.

Kita sangat yakin dan percaya, Desa Koto Masjid atau yang lebih dikenal dengan Kampung Patin ini bisa menjadi desa wisata terbaik, dan telah terbukti menjadi satu-satunya desa wisata di Riau yang masuk 50 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

"Insya Allah besok, Minggu (12/9), Menparekraf Sandiaga Uno akan datang ke Kampung Patin bersama Gubernur Riau. Semoga momentum ini memberikan multiplier efek, mendorong Desa Wisata Koto Masjid untuk lebih baik. Bersama pentahelix pariwisata, kami siap membantu," tandas Roni.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir
Mengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir

Desa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.

Baca Selengkapnya
Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya
Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya

Penilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.

Baca Selengkapnya
Salut! Kades ini Ubah Desa Miskin Jadi Desa Wisata, Pendapatan Rp1 Miliar 'Kami Tidak Mau Miskin Terus'
Salut! Kades ini Ubah Desa Miskin Jadi Desa Wisata, Pendapatan Rp1 Miliar 'Kami Tidak Mau Miskin Terus'

Kepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono berhasil mengubah kawasan ini menjadi desa wisata.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Desa Wisata Ulee Lheue, Berwisata Sambil Mengenang Bencana Tsunami Aceh
Berkunjung ke Desa Wisata Ulee Lheue, Berwisata Sambil Mengenang Bencana Tsunami Aceh

Desa Wisata Ulee Lheue memiliki berbagai macam aktivitas wisata yang menarik untuk dicoba. Salah satunya mengenang bencana Tsunami 2004.

Baca Selengkapnya
Kisah Bangkitnya Desa Cibuntu, Dulu Terisolir Kini Jadi Desa Wisata
Kisah Bangkitnya Desa Cibuntu, Dulu Terisolir Kini Jadi Desa Wisata

Desa Cibuntu punya banyak potensi wisata. Dapat banyak penghargaan.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Desa Wisata Baros di Bandung, Hadirkan Nuansa Kampung Khas Sunda
Lebih Dekat dengan Desa Wisata Baros di Bandung, Hadirkan Nuansa Kampung Khas Sunda

Selain menyaksikan keindahan alam khas pedesaan Sunda, berwisata ke Desa Baros juga memberikan pengalaman pengunjung untuk merasakan menjadi warga setempat

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Wisata Nusa Aceh, Bisa Menginap di Rumah Warga dan Ada Ragam Atraksi
Mengunjungi Desa Wisata Nusa Aceh, Bisa Menginap di Rumah Warga dan Ada Ragam Atraksi

Desa Wisata Nusa di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, memiliki beragam paket wisata dan bisa menginap di homestay milik warga.

Baca Selengkapnya
Keindahan Nagari Mandeh, Desa Wisata Religi Bak Raja Ampat di Sumatera Barat
Keindahan Nagari Mandeh, Desa Wisata Religi Bak Raja Ampat di Sumatera Barat

Nagari Mandeh merupakan salah satu kampung nyaris terisolir. Letaknya sangat jauh dari Kota Padang.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama

Di Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Uniknya Desa Lembursari di Tasikmalaya, Punya Banyak Gua
Menjelajahi Uniknya Desa Lembursari di Tasikmalaya, Punya Banyak Gua

Kampung ini cukup indah, dengan beberapa gua yang eksotis.

Baca Selengkapnya
Sukses Bangun Desa, 6 Pemda Terima Penghargaan Merdeka Awards 2023
Sukses Bangun Desa, 6 Pemda Terima Penghargaan Merdeka Awards 2023

Penghargaan merdeka.com kepada Pemda yang sukses mengembangkan desa wisata.

Baca Selengkapnya
Jadi Pemenang Desa BRILian 2023, Ini Cerita Desa Bansari di Temanggung Bergerak Menuju Desa Wisata
Jadi Pemenang Desa BRILian 2023, Ini Cerita Desa Bansari di Temanggung Bergerak Menuju Desa Wisata

Desa Bansari memiliki beragam potensi yang sedang dikembangkan agar bisa menggaet wisatawan

Baca Selengkapnya