Dunia pendidikan mulai diintervensi
Merdeka.com - Pemerintah merencanakan melakukan intervensi pada pendidik di perguruan tinggi. Campur tangan negara terutama dalam pemilihan rektor. Nantinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kemenristek Dikti bakal memilih langsung para rektor kampus.
Rencana ini diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Pemerintah berdalih itu dilakukan agar pendidikan pada perguruan tinggi lebih mengutamakan pemahaman Pancasila. Sehingga diharapkan terhindar dari paham radikalisme.
"Karena kampus di beberapa daerah dewasa ini menjadi salah satu target utama paham radikalisme, dan pengendalian kampus ada pada tangan rektor, maka sah-sah saja sebagai poros pemerintahan pusat, peran pemerintahan melakukan deteksi dini demi menjaga stabilitas daerah untuk upaya menangkal target-target tersebut seperti radikalisme terorisme dan bahaya Narkoba," kata Tjahjo kepada merdeka.com, Senin kemarin.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang akan ditetapkan sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Melalui pemilihan dari pemerintah, kata Tjahjo, justru mengangkat status rektor sebagai seorang pimpinan kampus. Apalagi para rektor dianggap sudah setara dengan pejabat negara. Ditambah, jabatan ini juga berperan penting menghasilkan para calon masa depan bangsa.
"Semata mata justru mengangkat Harkat Rektor sebagai seorang pemimpin di wilayah otonomi kampusnya, bagi saya seorang Rektor setidaknya posisinya setara dengan pejabat setingkat menteri," ujarnya.
"Saya melihat posisi Rektor amat strategis, yaitu sebagai palang pintu masa depan bangsa, karena sosok persiapan pemimpin bangsa ada di kampus," tambahnya.
Rencana itu mulai mendapat kritikan dari Partai Gerindra. Mereka menyayangkan sikap pemerintah menarik dunia kampus dalam pusaran politik Istana.
"Kalau mau memperbaiki dunia kampus, akan lebih baik jika mekanismenya yang diperbaiki agar lebih transparan. Jangan ditarik-tarik ke ranah politik Istana," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade.
Menurutnya, beban Jokowi sudah berat. Dari permasalahan ekonomi hingga pelaksanaan program pembangunan infrastruktur. Belum lagi penanganan kekisruhan politik belakangan membutuhkan banyak energi.
Misalnya, dari kasus makar terhadap pemerintahan dengan menangkap sejumlah aktivis dan tokoh kritis oleh polisi, ekses kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta di daerah hingga penangkapan sejumlah ulama dan kasus Imam Besar FPI Habib Rizieq.
"Situasi politik Tanah Air ini kan masih belum reda, jangan ditambahi lagi beban politik Presiden dengan kekisruhan baru soal pemilihan rektor," kata Andre.
Sebagai mantan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Andre melihat rencana penentuan rektor Jokowi sebagai indikasi upaya pembungkaman dunia kampus. Salah satunya indikasi membungkam gerakan mahasiswa yang selama berdiri sebagai agen perubahan di masyarakat.
Penentuan rektor oleh Presiden juga dinilainya sama dengan mengembalikan pengelolaan dunia kampus kembali seperti era Orde Baru. "Publik tetap melihatnya ini sebagai bagian dari pembungkaman dunia kampus," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo punya target yang harus diselesaikan oleh para menterinya nanti.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaGanjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca SelengkapnyaKampus memiliki kebebasan akademik untuk menyuarakan pandangan mereka.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut tiga, Mahfud MD menyebut saat ini ada operasi untuk menekan rektor-rektor perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya sudah ada 16 nama terjaring sebagai bakal calon Rektor Universitas Pancasila.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki universitas yang sangat banyak baik yang berstatus negeri maupun swasta.
Baca Selengkapnya"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKebijakan menaikkan uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jokowi dan pengurus FRI juga membahas mengenai tantangan yang dihadapi untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaFauzi dalam pidatonya sempat menitipkan asa keberanian penegakan hukum di dunia pendidikan
Baca Selengkapnya