DVI Kembali Identifikasi Tiga Penumpang Lion Air, 107 Belum Diketahui
Merdeka.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati kembali mengidentifikasi tiga penumpang pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat.
"Proses identifikasi dari hasil sidang rekonsiliasi pada Senin pukul 14.00 WIB," kata Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati Komisaris Besar Polisi Hariyanto di Jakarta, Senin. Seperti dilansir Antara.
Ketiga penumpang Lion Air itu yakni Shandy Johan Ramadhan (27), Deryl Fida Febriyanto (27), dan Firmansyah Akbar (42).
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024.
Dari hasil identifikasi tersebut hingga saat ini tim forensik gabungan telah mengidentifikasi 82 jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 terdiri dari 62 laki-laki dan 20 perempuan.
Tim DVI masih akan terus melanjutkan proses identifikasi penumpang Lion Air. Sampai saat ini masih tersisa 107 penumpang yang belum teridentifikasi meski tim Basarnas menghentikan evakuasi secara terpusat bagi pencarian korban.
Sementara itu, Kepala Bidang DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Kombes Pol Lisda Cancer menyebutkan tim forensik RS Polri telah memeriksa total 195 kantong jenazah dari hasil pencarian pesawat Lion Air PK-LQP JT610.
"Dari total 195 kantong jenazah yang kami terima, seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan, semuanya sudah diambil sampel DNA. Saat ini masih dalam proses menunggu hasil," ujar Kombes Lisda.
Lisda turut menyampaikan, sebanyak 256 data antemortem telah diterima tim DVI, tetapi yang terverifikasi hanya 189 sampel.
"Jumlah sampel data yang diterima masih sama, ada 666 sampel," sebut Lisda.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca Selengkapnya