DVI Polda Metro ambil properti & sampel biologis korban Lion Air buat diidentifikasi
Merdeka.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya mengumpulkan sampel properti dan sampel biologis korban jatuhnya Lion Air bernomor penerbangan JT 610. Seluruh sampel itu akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.
"Kami mengambil serpihan buat sampel. Kami ambil sisa bagian tubuh dan barang-barang seperti sepatu, baju," kata Kepala Tim DVI Polda Metro Jaya, Iptu Agus, Rabu (31/10).
Agus mengatakan barang-barang dikelompokan berdasarkan jenisnya.
-
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
"Kami pisahin sepatu, baju, jas, dompet, dibedakan," ujar dia.
Tim DVI dibantu anggota dari Polres dan Polsek setempat mengambil sampel sejak pukul 09.30 WIB. Para petugas tim DVI dibantu dengan polisi wilayah setempat memilah barang hasil temuan dari Tim SAR Gabungan.
Benda-benda itu dijejerkan di depan Dermaga JICT 2. Ada dua kategori benda yakni berupa serpihan-serpihan pesawat seperti patahan bangku, busa.
Itu diletakan sebelah kiri dengan diberi tanda nomor dua. Lalu barang-barang milik penumpang berupa pakaian, tas, sepatu, dan seragam pramugari, diletakan sebelah kanan dengan diberita tanda nomor dua.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca Selengkapnya