DVI Polri Masih Tunggu DNA Keluarga 2 WNA Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Merdeka.com - Tim DVI Polri masih menunggu DNA keluarga dari dua Warga Negara Asing (WNA) yang menjadi korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Sejauh ini, petugas telah menerima dari seluruh korban jiwa yang berstatus WNI.
"Sampai dengan hari ini semua korban yang dari Indonesia sudah menyerahkan data antemortem dan keluarganya sudah diambil sampel DNA. Tinggal dua yaitu yang WNA ada dua, yang satu dari Zimbabwe, yang satu Portugal," tutur Sespusdokkes Polri Kombes Pramujoko di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/9/2021).
Menurut Pramujoko, sejauh ini tidak ada kendala dalam melakukan proses identifikasi jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Untuk penanganan dua jenazah WNA juga dalam koordinasi pihak terkait.
-
Mengapa anak broken home sulit merasakan keluarga? 'Jika peran suami atau ayah tidak ada. Maka sangat sulit disebut keluarga.'
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Apa yang membuat hidup itu sulit? 'Hidup itu keras, jadi jangan terlalu keras kepala. Lebih baik lunakkan hati dan plastikkan leher!'
-
Bagaimana anak menerima keadaan keluarga yang hancur? Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membenci kehidupan.
-
Siapa yang terdampak dari broken home? Dampak dari broken home dapat terasa pada anggota keluarga, terutama anak-anak.
"Barangkali kita sudah menyampaikan permintaan ke negara sana, kan di sana juga butuh proses mencari keluarga. Contohnya di kita juga kalau misalnya ada permintaan DNA dari luar negeri untuk kasus. Kita nyari keluarga juga sulit. Saya rasa sama saja. Dari sisi kesulitan enggak ada, tinggal menunggu waktu," jelas dia.
Sejauh ini, sudah ada tujuh jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang berhasil diidentifikasi Tim DVI Polri. Adapun jumlah yang belum teridentifikasi ada 34 jenazah.
"Harapan kami Tim DVI bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi, harapan kami jumlahnya bisa lebih banyak lagi," Pramujoko menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca SelengkapnyaKasus kematian Vina Cirebon kembali dibuka dengan tersangka tunggal Pegi Setiawan yang sebelumnya buron 8 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca Selengkapnya