DVI Polri tak tampung barang milik korban Lion Air
Merdeka.com - Pihak keluarga mulai mencari properti milik korban Lion Air PK-LQP. Namun, banyak yang salah arah. Akibatnya, Tim DVI pun menjadi sasaran ketidakpahaman tersebut.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes DVI Polri Kombes Pol Putut T Widodo mengatakan, pihaknya menerima banyak tamu dari keluarga untuk meminta properti korban Lion Air PK-LQP dikembalikan. Dia pun menyatakan hal itu salah kaprah.
Dia menjelaskan, properti yang tidak merekat di tubuh korban tidak pernah dikirim ke Tim DVI. Rumah Sakit Polri hanya menerima properti yang menempel di part of body atau bagian tubuh.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
"Properti tidak pernah dikirim ke Tim DVI. Properti ada tempat sendiri. Kalau yang tidak menempel itu tidak di sini," ucap Putut kepada Liputan6.com, Rabu (7/11).
"Tidak ada properti kecuali yang menempel," tegas Putut lagi.
Putut menjelaskan, properti yang merekat di tubuh korban misalnya cicin, pakaian, sepatu, dan kaos kaki. Itu lah yang berada di DVI Polri. Sedangkan, koper atau semacamnya tidak berada di DVI, kemungkinan di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atau Reskrim.
"Kalau tidak salah di KNKT atau Reksrim. Soalnya itu kan untuk investigasi," tukas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan keluarga Sultan Rifat untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan pemilik kabel optik.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDugaan intervensi itu diungkapkan pengacara Dini Sera Afrianti, Dimas Yemahura.
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca Selengkapnya