DVI Sudah Identifikasi 25 Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang dari 41 Orang
Merdeka.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang yang terjadi pada Rabu (8/9). Atas kejadian itu, puluhan narapidana meninggal dunia termasuk dua WNA dan satu napiter.
"Hari ini kita menginformasikan kembali hasil identifikasi dari Tim DVI sampai sekarang 14 September 2021. Hasil identifikasi tujuh jenazah," kata Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/9).
Sehingga, sampai dengan saat ini sudah sebanyak 25 jenazah yang teridentifikasi oleh Tim DVI dari total 41 orang narapidana yang meninggal dunia.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana para arkeolog memastikan isi makam? Untuk memecahkan misteri ini, tim arkeolog internasional dari AS, Madrid, dan Yunani mengambil data dari berbagai metode penyelidikan ilmiah—analisis osteologi, pembedahan, sinar-X, dan banyak lagi—dan berkonsultasi dengan sumber-sumber sejarah.
"Mudah-mudahan kekurangannya, lebih kurang 16 akan bisa diselesaikan secepatnya oleh tim yang tentunya cepat pula memberikan kepastian kepada para keluarga," ujarnya.
Sementara itu, Sespusdokkes Polri Kombes Pramujoko menambahkan, hasil identifikasi para jenazah kali ini hanya mengandalkan pemeriksaan DNA sebagai primery.
"Artinya keputusan ada di DNA dan ditambah lagi dengan tanda tubuh secara umum misalnya jenis kelamin laki-laki, tinggi badan dan ada beberapa juga yang rambut masih tersedia sedikit gitu. Tapi kepastiannya adalah dari pemeriksaan DNA," ujar Pramujoko.
Ia berjanji akan bekerja secara cepat dalam melakukan identifikasi para jenazah korban kebakaran tersebut. Namun, ia meminta masyarakat untuk bersabar dalam menunggu hasil identifikasi jenazah lainnya.
"Sisa yang ini insya Allah kita akan bekerja cepat seperti harapan masyarakat untuk segera kita bisa menyelesaikannya. Tapi saya mohon maaf, masyarakat harus bersabar bahwa pemeriksaan DNA tidak gampang juga," ungkapnya.
"Seperti kita ketahui proses datangnya data ante mortem itu juga bertahap, sehingga selesai pemeriksaan DNA juga bertahap. Kita sama-sama berharap semoga pemeriksaan DNA 16 orang ini dalam waktu dekat harapan saya Minggu ini bisa terselesaikan semua," tutupnya.
Berikut tujuh jenazah yang teridentifikasi :
1. Rizal bin Tinggal, laki-laki, umur 40 tahun. Ini teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis.
2. Masuri bin Hamzah, laki-laki, umur 41 tahun. Ini juga teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis.
3. Chandra Susanto bin Then Ho, laki-laki, umur 40 tahun, teridentifikasi melalu DNA dan rekam medis
4. Eko Supriyadi bin Karidi, laki-laki, umur 29 tahun
5. Irfan bin Pieter, laki-laki, umur 39 tahun, teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis
6. M. Alfian Ariga bin Bunyamin Saleh, laki-laki, umur 32 tahun, teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis
7. Roman Iman Sunandar bin Sunardi, laki-laki, umur 35 tahun, teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPT Jati Perkasa Nusantara (JPN) menyampaikan duka cita atas meninggalnya sejumlah pegawai dalam kebakaran pabrik mereka di Medan Satria, Bekasi.
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca Selengkapnya