E-Warung bisa hindari Rasta berkutu
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa menyebut, masih ditemukan Beras Sejahtera (Rasta) yang dulunya disebut Raskin yang berkutu.
Hal ini diungkapnya kepada wartawan usai bertemu dengan para keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di kediamaan pribadi Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, Minggu, (31/7).
"Kemarin di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan masih ditemukan yang berasnya berkutu," ujarnya tanpa menyebut nama kabupaten yang dimaksud.
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
-
Apa yang unik dari warung kerek Mantarena? Aktivitas unik ini selanjutnya mulai dikenal luas masyarakat dengan sebutan warung kerek Mantarena.
-
Di mana warung kerek Mantarena berada? Di sini, pengunjung justru diharuskan berteriak jika ingin memesan makanan.
-
Bagaimana konsep warung amal? Konsep warung amal yang bak berbagi kepada sesama itu pun diacungi jempol.
-
Bagaimana solusi yang ditawarkan? Dari depo ini sosialisasi mengolah sampah dari rumah masih belum maksimal. Di depo pun masih banyak yang membuang secara tercampur organik dan non organik,' katanyaBelakangan, sampah yang menumpuk kemudian tetap dibuang di Piyungan namun dengan skala yang amat terbatas. Pembuangan hanya dilakukan saat masa darurat, di area yang sudah disiapkan secara khusus.
-
Dimana warung amal diresmikan? Belum lama ini, Wadankodiklatad Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo bertolak ke wilayah Baleendah, Bandung.
Kata dia, keberadaan warung elektronik (e-warung) bisa mengatasi keberadaan kondisi Rasta yang berkutu. Di e-warung ini, tambah Khofifah, penerima manfaat PKH bisa memilih beras yang akan diinginkan. Sehingga tidak akan ada lagi nantinya di antara mereka yang menerima beras bermasalah.
Selain itu, mereka juga bisa membeli tiga jenis sembako lainnya yakni gula pasir, minyak goreng dan tepung sesuai besarnya nilai bantuan sosial yang harus diterima. Kalau ada lebihnya, maka dana yang dimiliki akan tersimpan sebagai tabungan.
Ditambahkannya, penerima PKH di Makassar ada sebanyak 9.298 keluarga dengan total lebih dari Rp 18 miliar, jika ditambah dengan total penerima Rasta maka nilainya Rp 78 miliar.
"Tujuan e-warung ini adalah upaya untuk mendekatkan masyarakat dengan layanan," tuturnya.
Makassar merupakan provinsi kedua yang menjadi lokasi launching e-warung setelah Jawa Timur. "Ini baru ujicoba dan akan ada e-warung lain lagi setelah ini nantinya untuk memaksimalkan layanan," ujarnya.
Ditambahkan, sampai Desember nanti diharapkan sudah ada 63 persen se Indonesia e-warung dibuka di 10 provinsi. Harapannya, tahun depan sudah ada 3.000 e-warung se Indonesia. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaKeharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.
Baca SelengkapnyaWarteg menjadi pilihan banyak orang lantaran harganya ramah kantung para pekerja di kota-kota besar.
Baca SelengkapnyaKemensos mendirikan tiga lumbung sosial untuk pengidap kusta dan eks kusta di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaJiwa ulet orang Madura dalam berbisnis sudah tampak sejak zaman kolonial Belanda
Baca Selengkapnya