Edarkan pil koplo ke siswa SMP & SMA, ibu dan anak diringkus polisi
Merdeka.com - Seorang ibu dan anaknya di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, nekat menjadi pengedar obat eximer atau obat untuk orang gangguan jiwa ke kalangan pelajar di wilayah setempat. Bahkan satu orang penggunanya tewas.
Kapolsek Pebayuran, AKP Siswo mengatakan, dua orang tersangka yaitu Emis (40) dan anaknya, Nandar Sunarya (21) ditangkap polisi tanpa memberikan perlawanan di rumahnya Kampung Wates RT 02/03, Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedung Waringin, pada Minggu (6/3) malam.
"Kami sita ribuan pil eximer yang di simpan di dalam dua toples," kata Siswo, Senin (7/3).
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Koin apa yang tertelan remaja itu? Saat berkonsultasi dengan staf medis, dia mengakui secara tidak sengaja menelan koin senilai seperempat, meskipun ia mengklaim tidak mengalami kesulitan bernapas dan tidak mengalami kekeringan mulut.
Siswo mengatakan, pengungkapan itu bermula dari laporan masyarakat adanya pelajar SMA berinisial S di Kedung Waringin tewas akibat kelebihan dosis mengonsumsi obat tersebut pada Sabtu (5/3) petang. "Kami langsung melakukan penyelidikan, hasilnya kami mengidentifikasi penjualnya, lalu kami tangkap di rumahnya," kata Siswo.
Hasil pemeriksaan kepada para tersangka, kata Siswo, keduanya saling berbagi tugas. Sang ibu yang telah menjanda karena ditinggal mati suami membeli pil tersebut dari pemasok obat di Karawang, Jawa Barat. Adapun anaknya, menjualnya ke sejumlah pelajar SMP dan SMA.
"Mereka sudah sebulan beroperasi, dan mampu menjual sebanyak 3 ribu pil eximer kepada pelangganya," ujar Siswo.
Menurut Siswo, satu paket obat berisi empat butir dijual Rp 10 ribu. Adapun, mereka membelinya untuk seribu butir seharga Rp 8 ribu. Artinya, keuntungan mereka menjual pil eximer dalam satu toples sebesar Rp 1,7 juta.
"Sudah terjual tiga toples dalam sebulan. Karena keuntungan cukup tinggi, para pelaku menjadi tergiur," ujarnya.
Ia menambahkan, pil tersebut berdampak buruk bila dikonsumsi secara berlebihan. Menurut dia, obat tersebut biasa digunakan oleh penderita gangguan jiwa, tentunya harus disertai resep dokter.
"Obat ini disalahgunakan untuk memberikan ketenangan dan keberanian bagi yang mengkonsumsi, sehingga sering digunakan pelajar yang suka tawuran dengan pelajar dari sekolah lain. Namun, bila dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan akan menyebabkan kecanduan, keracunan, over dosis hingga kematian," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaDua dari 140 pelajar terindikasi positif konsumsi narkoba
Baca SelengkapnyaObat ini memiliki sejumlah dampak negatif jika dikonsumsi anak-anak.
Baca SelengkapnyaDari 16 perkara yang diselidiki itu 18 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara paling singkat empat tahun dan maksimal 12 tahun.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca Selengkapnya