Edhy Prabowo Setujui Pengusutan Bea Cukai Terhadap PT ACK Dihentikan
Merdeka.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo disebut-sebut menyetujui penghentian penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (BC) terhadap PT Aero Citra Kargo (ACK).
Hal tersebut terungkap dalam percakapan WhatsApp antara sekretaris pribadi Edhy Prabowo bernama Amiril Mukminin dan staf khusus Edhy Prabowo bernama Safri yang ditampilkan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (10/3).
Amiril: Abang izin, tadi aq dah lapor bokap, untuk BC ke ACK akan keluarkan SP3K dgn intervensi pak An
-
Siapa Asisten Pribadi Prabowo pada 2010? Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2010, Mas Dar memulai karier profesionalnya dengan menjadi asisten pribadi Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
-
Apa yang ada di ruang kerja Prabowo? Di area ini, terdapat sebuah meja dengan berbagai hiasan dan berkas di atasnya. Sementara di belakangnya tampak rak berisi buku, dan lukisan pahlawan serta bendera merah putih.
-
Siapa ajudan Prabowo yang jadi sorotan? Teddy adalah ajudan pribadi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Safri: bokap ok
Amiril: iya bro. Kemarin memang gitu arahan yang gue sampaikan ke pak AN. Arahan bokap
Safri: segera keluarkan bg SP3Knya kata bokap
Amiril: OK siap bro laksanakan
"Bokap ini siapa? Jawab saja, bokap 'kan bisa ayah kandung atau ayah calon mertua," tanya ketua majelis hakim Albertus Usada.
"Bapak Pak," jawab Amiril yang menjadi saksi dalam sidang tersebut.
Amiril menjadi saksi untuk terdakwa Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama (PT DPPP) Suharjito yang didakwa memberikan suap senilai total Rp2,146 miliar yang terdiri atas 103.000 dolar AS (sekitar Rp1,44 miliar) dan Rp706.055.440,00 kepada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Bapak siapa?" tanya hakim.
"Pak Menteri," jawab Amiril.
"Kalau AN siapa? Jangan lupa ingatan, ingat ya Saudara juga tersangka. Jangan ditutup-tutupi supaya Saudara nyenyak nanti tidurnya," tanya hakim.
"Kayaknya Bang Andreau," jawab Amiril.
"SP3K apa?" tanya hakim.
"Surat perintah pemberhentian penindakan," jawab Amiril.
"BC itu apa?" tanya hakim.
"Bea cukai," jawab Amiril.
"Jadi, pengertiannya apa?" tanya hakim.
"Seingat saya ada masalah di Bea Cukai," jawab Amiril.
"Kok, ada intervensi?" tanya hakim.
"Kayaknya terkait info ACK gagal kirim," jawab Amiril.
"Jangan kayaknya 'kan Saudara yang kirim," kata hakim menegaskan.
Dalam dakwaan disebutkan PT ACK dipakai Amiril Mukminin atas perintah Edhy Prabowo untuk menjadi perusahaan jasa pengiriman kargo untuk ekspor benih bening lobster (BBL).
Pengiriman tersebut dilakukan sejak April 2020. Komposisi pemegang saham PT ACK yaitu Achmad Bachtiar selaku representasi Edhy Prabowo melalui Amiril Mukminin mendapat dividen sebesar 41,65 persen, Yudi Surya Atmaja sebagai representasi Siswadi Pranoto Loe sebesar 16,7 persen, dan Amri sebesar 41,65 persen.
Bagian Finance PT ACK bernama Nini pada periode Juli—November 2020 setiap sekali sebulan membagikan uang yang diterima dari PT DPPP dan perusahaan-perusahaan eksportir benih lobster lain kepada pemilik saham PT ACK seolah-olah sebagai dividen, yaitu kepada Achmad Bachtian senilai Rp12,312 miliar, kepada Amri senilai Rp12,312 miliar, dan Yudi Surya Atmaja sebesar Rp5,047 miliar.
Uang dari biaya operasional itu lalu dikelola Amiril Mukminin atas sepengetahuan Edhy Prabowo, kemudian untuk membeli sejumlah barang atas permintaan Edhy Prabowo. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bambang Widjojanto mempermasalahan status tersangka dugaan gratifikasi di KPK
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaBela Eddy Hiariej, Yusril Sebut Bambang Widjojanto Tersangka Seumur Hidup
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
Baca SelengkapnyaTetapi, karena beberapa hari lalu Presiden Jokowi keluar kota, maka surat baru diterima hari ini.
Baca SelengkapnyaErick juga enggan membocorkan posisi Menteri yang akan diembannya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaEddy diduga menerima suap dari Direktur PT Cipta Lampia Mandiri (PT CLM) Helmut Hermawan.
Baca SelengkapnyaBukan berada di balik jeruji, Edhy justru bisa wara-wiri menghirup udara bebas. Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan sikap Erick Thohir ketika tidak dipilih menjadi Cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaGugatan itu dikabulkan dalam sidang permohonan praperadilan yang digelar di PN Jaksel dipimpin hakim tunggal Ahmad Samuar, Senin (27/5).
Baca Selengkapnya