Edy Rahmayadi Mundur, PSSI Harus Tinggalkan Opsi Dipimpin Secara Politik
Merdeka.com - Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatan Ketum PSSI dalam kongres di Bali. Edy mengaku ingin fokus sebagai gubernur Sumatera Utara.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andi Saiful Haq menyambut baik mundurnya Edy Rahmayadi. Menurutnya, tidak mungkin mengharapkan prestasi sepakbola dari manajemen organisasi PSSI dan perilaku korup dalam pengaturan skor.
"Yang terpenting adalah juga kesejahteraan pemain dan pengelolaan fasilitas sepakbola," kata Andi, Senin (21/1).
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Kenapa PSSI didirikan? Mengutip Instagram @tuban_bercerita, terbentuknya PSSI adalah tindakan radikal bagi pihak kolonial Belanda karena menggunakan nama 'Indonesia' yang posisinya masih dijajah.
-
Apa yang ingin dilakukan PSSI? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
Andi melanjutkan, olahraga lebih khususnya sepakbola adalah persoalan kebudayaan. Tidak ada korelasi antara demokrasi dan politik dengan maju tidaknya sepakbola sebuah bangsa.
"China dan Korea Utara yang kita kenal memiliki pemerintahan yang terpimpin secara ideologi dan politik mampu membawa prestasi sepakbola mereka di pentas olimpiade maupun World Cup," katanya.
"Begitu juga dengan Palestina dan Irak yang negaranya dirundung perang puluhan tahun masih bisa menunjukkan prestasi luar biasa," imbuhnya.
Dia melanjutkan, PSSI harus mulai meninggalkan opsi apakah harus dipimpin secara politik atau militer. Sebab, kata dia, persoalannya tidak terletak di sana.
"Juga tidak terletak pada persoalan finansial semata. Dari segi jumlah penonton, jika digabungkan seluruh liga, penonton Indonesia bisa mencapai 12 juta penonton setiap musimnya, hampir menyamai jumlah penonton Bundesliga Jerman dan Premiere League Inggris yang mencapai 13 juta penonton," katanya.
"Begitu juga dengan penjualan hak siar dan iklan, pendapatan dari sana bisa mencapai USD 360 juta setiap tahun. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memiliki prestasi yang baik," imbuhnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, kata Titi, demokrasi sejatinya sistem nilai yang harus ditegakkan dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan untuk semua.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, nasionalisme adalah harga mati dan seharusnya menjadi bagian integral dari tim sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaMahfud MD resmi mundur dari jabatan Menko Polhukam beberapa hari jelang pencoblosan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIMM menyebut wacana tersebut tak berdasar dan bahkan kontraproduktif dengan agenda reformasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jazilul, pernyataan Lukman Edy justru memecah belah soliditas PKB.
Baca SelengkapnyaHasto pun berharap agar politik di Indonesia dapat terinspirasi oleh olahraga
Baca SelengkapnyaHasto ingin agar segala sesuatunya harus dicermati serta harus dikaji dengan bersamaan.
Baca SelengkapnyaTingginya biaya politik menjadi dalih pejabat partai politik hingga eksekutif, untuk melanggengkan wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Adi Prayitno mengunggah komentar, terkait panas-dingin hubungan PKS dan Anies yang tampak pecah kongsi di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR RI, Nuroji blak-blakan menuturkan bahwa dirinya keberatan dengan tren naturalisasi dalam Timnas Sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca Selengkapnya