Efek pembekuan AirAsia dinilai bisa sebabkan masalah baru
Merdeka.com - Terkait dengan kecelakaan yang dialami maskapai AirAsia QZ8501, menteri perhubungan dinilai harus bertanggung jawab. Salah satu bentuk tanggung jawabnya adalah melakukan investigasi intensif.
"Investigasi inilah yang kita harapkan jangan membuka kisruh baru. Karena kelihatannya ada yang tidak tepat. Kita sedang fokus evakuasi. AirAsia sedang dirundung masalah. Tiba-tiba dibekukan," ujar wakil ketua Komisi V DPR Yudi Widiawan kepada wartawan, Sabtu (10/1).
Menurut dia efek pembekuan AirAsia dapat menyebabkan menyebabkan penerbangan-penerbangan lain tertunda. Akibatnya muncul polemik baru mengenai biaya murah penerbangan (Low Cost Carrier/LCC).
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Dia mengaku mendapatkan komplain dari maskapai-maskapai lain terkait hukuman dari kementerian yang tidak dikomunikasikan. Salah satunya maskapai penerbangan Garuda yang merasa tidak ada transparansi dari menteri perhubungan.
Yudi berharap supaya langkah-langkah yang dilakukan tidak kontra produktif dengan pembenahan. Agar tidak terjadi keterbelahan di dalam.
"Ini kan bisa membuat keterbelahan di dalam. Kemudian maskapai yang tadinya cuma AirAsia sekarang semuanya seakan-akan protes," kata Yudi.
Hal itu dilakukan karena masyarakat membutuhkan maskapai. Dan maskapai harus hidup karena akan membantu masyarakat. Yudi ingin regulator memfasilitasi agar penerbangan semakin maju.
"Regulator itu harus menjadi bapak kan. Harus memfasilitasi. Agar berjalan normal semakin maju. Jangan semakin mundur," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaPihak maskapai bersama tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang.
Baca Selengkapnya