Efek Samping pada Anak usai Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Anggota Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Peralmuni Cissy Rachiana Sudjana Prawira Kartasasmita menyatakan, terdapat dua jenis Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan yang kemungkinan dapat terjadi pada anak usai divaksinasi Covid-19.
"KIPI itu pasti ada ya. Tapi hanya kecil saja persentasenya dan biasanya itu ringan. KIPI itu ada dua, yang umum dan yang lokal," kata Cissy dalam Siaran Pers Khasiat dan Keamanan Vaksin Covid-19 Untuk Anak 6-11 Tahun yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (21/12), dikutip dari Antara.
Cissy menuturkan, kedua KIPI itu memiliki gejala yang berbeda. Pada KIPI secara lokal, gejala yang mungkin akan diderita oleh anak kemungkinan hanya berupa sakit di tempat yang menjadi titik suntikan hingga bengkak dan merah di area bekas suntik tersebut.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa angka kesembuhan kanker anak di Indonesia rendah? Salah satu dampak serius dari keterlambatan diagnosis adalah rendahnya angka kesembuhan bagi anak-anak penderita kanker di Indonesia. Dr. Yaulia menyebutkan bahwa prevalensi kesembuhan kanker anak di Indonesia hanya berkisar antara 20-35 persen.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
KIPI Umum
Sedangkan pada KIPI secara umum, pada dasarnya anak akan merasa lemas atau lelah. Kemudian ada kemungkinan pula anak mengalami sakit kepala, nyeri otot, merasa dingin, demam hingga mual. Menurut Cissy, apabila anak mengalami salah satu dari kedua jenis KIPI tersebut, orang tua tidak perlu khawatir sebab KIPI akan menghilang dalam waktu satu sampai tiga hari.
Dia menegaskan, KIPI tidak selalu terjadi dan hanya sedikit anak merasakan hal tersebut karena kemungkinannya yang sangat kecil. Kalaupun terjadi, yang paling sering dirasakan hanya berupa lemas dan lelah.
"Itu semua bisa ada, bisa tidak. Oleh karena itu, sesudah diimunisasi anak harus dijaga, diobservasi. Kalau dia tidur terus seharian itu tidak normal. Tetapi kalau dia kelihatannya lebih banyak tidur dari sebelumnya, tapi masih dalam batas normal tidak apa-apa," ujar dia.
Saran untuk Orang Tua
Selanjutnya dia menyarankan jika anak mengalami demam yang tidak terlalu tinggi setelah imunisasi, ada baiknya orang tua tidak memberikan obat demam pada anak. Kecuali demam tersebut menyentuh angka 39 derajat celcius atau terdapat rasa sakit akibat bengkak.
Kemudian, diharapkan orang memeriksa anak setelah vaksinasi, karena biasanya anak tidak mau menggerakkan ataupun meluruskan tangan yang telah disuntik. Dia menjelaskan tangan anak harus tetap digerakkan agar aliran darah dalam tubuh tetap dapat berjalan lancar.
"Kalau sakit sekali, bengkak besar itu baru boleh diberikan obat. Jangan berikan obat sebelum dia disuntik atau saat pulang dan sebelum ada rasa sakit," kata Cissy.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seringkali tidak spesifik, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada, atau kesulitan bernapas.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah mitos terkait pengobatan saat anak demam. Ketahui mana yang mitos dan mana yang fakta.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaStroke pada anak adalah kejadian yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya