Eijkman: Pengembangan Vaksin Merah Putih Masuk Tahap Peralihan ke Industri
Merdeka.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan saat ini masih berlangsung tahap optimasi yakni proses peralihan dari laboratorium ke industri untuk bibit vaksin Merah Putih yang dikembangkan pihaknya.
"Saat ini sedang dalam peralihan dari lab ke industri. Ini sedang bolak balik dari lab ke industri," kata Amin seperti dilansir Antara, Rabu (21/7).
Lembaga Eijkman mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform sub-unit protein rekombinan. Bibit vaksin tersebut diberikan kepada pihak industri yakni PT Bio Farma.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Dalam tahap optimasi itu, Eijkman telah menempatkan penelitinya di PT Bio Farma untuk menyiapkan bibit vaksin. Di Bio Farma, bibit vaksin tersebut akan dibiakkan.
"Prosesnya saat ini masih proses optimasi supaya apa yang dikerjakan di laboratorium kemudian bisa ditranslasikan di industri dengan kondisi-kondisi industri tentunya, kan berbeda dengan laboratorium," tuturnya.
Di laboratorium, para peneliti mengerjakan bibit vaksin dalam skala yang kecil di tabung-tabung kecil atau botol-botol kecil sementara di industri skalanya jauh lebih besar sehingga masih pada tahap optimalisasi produk bibit vaksin pada bioreaktor industri yang membutuhkan berbagai penyesuaian.
Proses peralihan dari laboratorium ke industri itu membutuhkan waktu yang tidak singkat karena melalui beberapa proses, salah satunya upscaling untuk bisa membiakkan bibit vaksin dalam jumlah yang besar di industri.
Di laboratorium, bibit vaksin dibiakkan dalam hitungan mililiter misalnya 100 mililiter, sementara di industri dalam jumlah puluhan liter dan mungkin ratusan liter.
"Nah, itu tidak selalu otomatis bisa diubah begitu saja, harus ada penyesuaian-penyesuaian. Kita harus mencari kondisi yang terbaik supaya vaksin itu tetap memenuhi persyaratan aman, efektif dan halal tapi juga yield-nya (perolehan) cukup tinggi sehingga bisa diproduksi dengan ekonomis, itu sekarang sedang diupayakan," tutur Amin.
Amin menuturkan diharapkan uji klinis vaksin Merah Putih bisa dimulai pada akhir 2021 atau awal 2022, dan mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) pada pertengahan 2022.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaBadan riset kesehatan yang berdiri sejak era Kolonial Belanda ini berperan penting atas penemuan konsep vitamin ketika terjadi wabah penyakit beri-beri.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaProduk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan alasan banyak perusahaan BUMN menggarap proyek pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya