Ejekan 'cabe-cabean' yang berujung pembunuhan
Merdeka.com - Entah ada apa di pikiran A, siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tangerang, sampai tega membunuh N, siswi kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Pelaku berdalih merasa tersindir ledekan 'cabe-cabean' dari mulut seorang bocah sehingga nekat lakukan pembunuhan.
Cabe-cabean merupakan sindiran bagi para remaja perempuan berpenampilan seksi atau bersolek tak sesuai umurnya. Atas perkataan itu, A merasa tersinggung dan dendam kepada korban. Sehingga pelaku memuat rencana menghabisi bocah berusia delapan tahun itu.
Rencana buat mengeksekusi N selesai disusun. Pelaku menjemput korban di rumah, selanjutnya membawa ke lokasi galian di sekitar Desa Ranca Kepala. Di lokasi ini, pelaku langsung melucuti anting korban. Kejadian kelam itu terjadi pada Senin (9/5) lalu.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Apa yang membuat Sabrina Chairunnisa terlihat seperti ABG? Pada foto-foto terbarunya, Sabrina malah semakin terlihat awet muda dan seperti seorang remaja.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Apa yang terjadi pada remaja di pasar Bulukumba? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Apa saja bahan yang bahaya untuk remaja? Namun, menurut sebuah ulasan dalam American Journal of Clinical Dermatology pada tahun 2012, 'fragrance merupakan salah satu penyebab paling umum dari reaksi alergi kontak.'
Merasa sudah puas, pelaku langsung mendorong korban ke sumur sedalam empat meter. Korban kemudian teriak minta tolong kepada warga. Namun, karena lubang galian terlalu dalam, korban meninggal akibat tenggelam.
"Jadi motif lainnya selain karena ingin memiliki anting, pelaku sudah sakit hati kepada korban, karena N ini suka memanggil dia cabe-cabean," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko, Selasa (10/5) lalu.
Secara ekonomi, kata Gunarko, pelaku memang berasal dari keluarga kekurangan. Sehingga sebelum membunuh, pelaku mengambil kesempatan merampas anting korban. Sedangkan sindiran cabe-cabean, lantaran pelaku pernah memakai rok pendek.
"Pelaku memang pernah memakai rok pendek di rumahnya. Itu karena pelaku ada di rumah yang berdekatan dengan sekolah. Jadi karena pernah pakai rok pendek disebut cabe-cabean. Sedangkan soal anting, pelaku memang kondisi perekonomian keluarganya bisa dikatakan minim," ujar Gunarko.
Hilangnya anting di kuping juga membuat keluarga curiga ketika menemukan mayat bocah kelas tiga SD itu. Apalagi keluarga menduga kuat bahwa A merupakan pelaku. Sebab, pelaku merupakan orang terakhir menjemput ketika korban tengah bermain di rumah.
Guna melengkapi proses penyelidikan, polisi juga kembali membongkar makam N untuk keperluar autopsi. Polisi beralasan dalam peristiwa pembunuhan ini, korban dan pelaku masih di bawah umur. Sehingga pihaknya akan menanganinya dengan cepat.
Makam N akhirnya dibingkar, Rabu (10/5) kemarin. Meski begitu, polisi memastikan bahwa latar belakang pembunuhan dilakukan A bermotif dendam lantaran dipanggil cabe-cabean.
Pelaku terancam dijerat pasal 338 tentang Pembunuhan dan Pasal 365 soal Pencurian dengan kekerasan dan pasal 80 ayat 3 tentang Kekerasan Terhadap Anak.
Saat ini kondisi tersangka dalam keadaan waras. Namun polisi akan memeriksa kejiwaan pelaku jika memang dibutuhkan untuk memastikan. "Jika nanti dibutuhkan ya kita akan periksa kejiwaannya," terangnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sekelompok remaja itu izin ke orang tuanya karena ada pesta ulang tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPelapor dan pelaku terlibat saling menjelek-jelekkan.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca Selengkapnya