Eka Suryani, TKW asal Malang ditemukan tewas di kamar mandi di China
Merdeka.com - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Malang, Eka Suryani (23) ditemukan meninggal dunia di Kawasan Fujian, China pada Sabtu, 23 Januari. Jenazahnya ditemukan di kamar mandi dalam kondisi telanjang bulat sambil memegangi shower.
Eka ditemukan meninggal dunia setelah 7 bulan bekerja sebagai TKW di Hong Kong. Eka berangkat pada 24 Juni 2015, setelah dua bulan menjalani karantina milik PT Surabaya Yudha Citra Perdana (SYCP) di Sawojajar, Kota Malang.
"Baru 7 bulan ke Hong Kong, kemudian dapat kabar sudah tidak ada," kata Indra Teguh Wiyono, suami Eka Suryani saat ditemui di Jalan Besar Ijen Kota Malang, Selasa (16/2).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Kematian Eka di Fujian, China, karena diajak merayakan perayaan Hari Raya China di rumah keluarga besar majikannya. Namun muncul dugaan kalau Eka juga dipekerjakan di China oleh majikannya. Karena selama dua bulan almarhum berada di China.
"Saya ingin jenazahnya segera dipulangkan ke Indonesia. Sejak dikabarkan meninggal dunia, hingga saat ini, sudah 25 hari belum diketahui kabarnya," katanya.
Keluarga almarhumah di Dusun Mulyosari RT 22/RW 08, Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang mendapat pemberitahuan kepastian meninggalnya Eka, Sabtu (29/1). Namun hingga kini masih belum diketahui kejelasan pemulangan jenazahnya.
Surat pemberitahuan diberikan oleh Direktorat Jenderal Protokol dan Konselor di Hong Kong. Surat tersebut menerangkan bahwa kematian Eka sedang dalam penyidikan pihak berwajib.
Pihak kepolisian Xiamen telah menghubungi KJRI Guangzhou. Kini bersama KJRI Hongkong, KJRI Guangzhou sedang berusaha pemulangan jenazah.
Dugaan sementara kematian Eka akibat kebocoran listrik pada sistem pemanas air di kamar mandi. Keterangan tersebut dikeluarkan oleh KJRI Guangzhou berdasarkan hasil forensik Kepolisian Distrik Nanan, Provinsi Fujian.
Berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Guangzhou, Eka bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Tai Yuk Mui, yang beralamat di HSE 10 Peak House Tung Lo Wan Shan, Shatin, Hong Kong. Sedangkan rumah majikannya berada di zona industry Xin Yu Ting, Luodong.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kos-kosan itu ada kamar mandinya di dalam lalu ditemukan mayat," kata Kanit Polsek Cipayung, AKP Hotman
Baca SelengkapnyaKetika itu, sepulang dari rumah kost laki-laki itu terlihat membawa kantung kresek dan koper.
Baca SelengkapnyaHampir sebulan meninggal, jenazahnya belum bisa dibawa ke Tanah Air dan biaya pemulangan mencapai Rp120 juta.
Baca SelengkapnyaSelama mengikuti kegiatan sebagai kru eksibisi World Water Forum, korban sempat mengeluh sakit sesak.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan bahwa penemuan mayat tersebut bermula saat korban menghubungi tukang pijat berinisial E (38) pada pukul 22.40 WITA.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dia tewas di dalam kamar mandi tahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca Selengkapnyakorban sudah tewas sekitar lima hari sebelum akhirnya ditemukan
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa sosok perempuan yang keluar dari kamar hotel di Kemayoran, Jakarta Pusat dalam kematian seorang pria berinisial EM (54).
Baca SelengkapnyaJenazah pekerja migran bernama Gafur baru diautopsi aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).
Baca Selengkapnya