Ekonom: Masyarakat Bergantung pada Bantuan Pemerintah Selama Pandemi Covid
Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menekankan, pentingnya penyaluran bantuan sosial dari pemerintah. Sebab di tengah kondisi pandemi, masyarakat tentu akan bergantung pada bantuan tersebut.
"Mau tidak mau di tengah kondisi sekarang ini kita bergantungnya kepada bantuan dari pemerintah," katanya dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7).
Menurutnya, pandemi berdampak besar pada kehidupan ekonomi masyarakat. Seperti ada usaha warga yang harus tutup atau tidak bisa beroperasi secara normal.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa alasan pembukaan bioskop di masa pandemi? Alasan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, membuka kembali bioskop adalah untuk menggiatkan kembali ekonomi di bidang industri perfilman yang mati suri.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
Selain itu, banyak pula karyawan yang harus dirumahkan, lantaran tempat kerja mereka tutup sebagai imbas pandemi. Mereka inilah, lanjut dia, yang sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk bantuan sosial.
"Bantuan-bantuan sosial dari pemerintah ini kita harapkan ini bisa mengalir cepat, tepat, dan juga bisa termanfaatkan dengan baik," ujarnya.
Walaupun begitu, Piter meyakini Indonesia akan mampu menghadapi pandemi Covid-19. Salah satu alasannya karena masyarakat Indonesia sudah sering berhadapan dengan situasi krisis.
"Masyarakat kita sudah biasa menghadapi krisis sebenarnya. Dari waktu ke waktu kita sudah menghadapi krisis," terangnya.
"Sejarah republik ini sudah dari krisis ke krisis. Dan kita selalu bisa melewati krisis dengan selamat, dengan baik. Termasuk dalam menghadapi krisis kita saat ini (pandemi Covid-19)," imbuh dia.
Dia menjelaskan, masyarakat Indonesia punya modal yang kuat dalam menghadapi krisis. Salah satunya kemampuan beradaptasi.
"Kelebihan masyarakat kita adalah daya adaptasinya yang sangat kuat. Ekonomi kita didukung oleh perekonomian informal yang begitu kuat ini salah satu modal sosial kita," jelasnya.
Selain itu, jiwa sosial yang dimiliki masyarakat Indonesia juga menjadi modal dalam menghadapi pandemi. "Kedua kita punya masyarakat yang sangat sosial. Yang saling membantu. Saya kira ini akan menjadi salah satu kunci kita dalam menghadapi persoalan-persoalan sosial saat ini. Termasuk dalam menghadapi dampak Covid ini," ungkap dia.
Piter pun mengharapkan masyarakat tetap optimis dalam situasi pandemi. Juga yakin bahwa Covid-19 akan segera berlalu.
"Yang jelas kita harus yakin bahwa pandemi ini adalah persoalan temporer. Tidak akan terlalu lama. PPKM darurat ini, bulan Agustus sudah selesai. Ketika PPKM darurat ini sudah berakhir aktifitas sosial kita akan kembali normal lagi," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca Selengkapnya