Ekonom Nilai Pemerintah Masih Mampu Gratiskan Vaksin Booster
Merdeka.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pemerintah mampu memberikan vaksin booster secara gratis kepada masyarakat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dianggap masih cukup untuk mengadakan vaksin booster.
"Sebenarnya pemerintah masih memiliki kapasitas untuk memberikan vaksin itu secara gratis, sampai mencapai apa yang disebut herd immunity," kata Bhima dalam konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Keadilan Kesehatan, Minggu (9/1).
Menurutnya, pemerintah harus mengalokasi APBN secara tepat agar bisa memberikan vaksin booster gratis kepada masyarakat. Misalnya tidak mengalokasi anggaran yang tak relevan dengan penanganan pandemi Covid-19, seperti untuk pembangunan infrastruktur dan belanja birokrasi pada tahun ini.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa vaksin kanker Rusia gratis? 'Ini bukan vaksin untuk orang-orang tertentu saja. Ketika teknologinya matang, biaya untuk negara diperkirakan sekitar 300 ribu rubel, tetapi pasien akan mendapatkannya tanpa biaya.'
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
"Problemnya adalah yang harus kita garis bawahi, pemerintah beralasan vaksinasi berbayar ini ditujukan agar beban APBN-nya berkurang. Tapi di sisi lain, banyak pemerintah menghabiskan anggaran-anggaran yang tidak relevan dengan penanganan pandemi pada 2022," jelasnya.
Bhima menuturkan, jika pemerintah menjalankan program vaksinasi booster berbayar di tengah pandemi Covid-19, dikhawatirkan terjadi disparitas dalam berbagai hal. Di antaranya disparitas pemulihan ekonomi antara masyarakat yang mendapatkan vaksin booster dan sebaliknya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSelain itu, dampak negatif lainnya juga akan dirasakan oleh tenaga kerja berupa pengurangan kompensasi sebesar Rp27,03 triliun.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun, kata Muhadjir, kebijakan mengenai anggaran makan bergizi gratis yang turun menjadi Rp7.500 per porsi ini masih digodok.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf menjelaskan bahwa program makan siang gratis yang dijalankan oleh pemerintah selanjutnya menggunakan APBN Tahun 2025.
Baca SelengkapnyaAdapun anggaran program Makan Bergizi Gratis masuk kedalam anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar Rp722,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan pemerintah masih berada di pihak masyarakat
Baca SelengkapnyaAdapun, dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin programnya menyentuh sebanyak mungkin rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya