Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekor pesawat ditemukan, di manakah badan AirAsia berada?

Ekor pesawat ditemukan, di manakah badan AirAsia berada? Basarnas. ©AFP PHOTO/Chaideer MAHYUDDIN

Merdeka.com - Sebelas hari sudah tim SAR gabungan melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata. Total 40 jenazah dari 162 penumpang dan awak pesawat yang ditemukan. Namun badan pesawat jenis Airbus A320-200 itu tak kunjung ditemukan.

Rabu (7/1) kemarin, Basarnas mengumumkan tim penyelam berhasil menemukan bagian ekor pesawat. Bagian ekor ditemukan pada area sektor prioritas tambahan 2 pada pukul 10.30 WIB. Sayangnya, keberadaan badan pesawat masih nihil.

Di manakah badan pesawat berada? Berikut langkah-langkah yang dilakukan Basarnas untuk menemukan badan pesawat yang diduga di dalamnya masih terdapat jenazah para korban:

Pakai teknologi deteksi bawah air

Kepala Basarnas Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo menyatakan pencarian difokuskan menggunakan teknologi deteksi bawah air. Hasilnya, meski badan pesawat belum ditemukan, bagian besar dari ekor dari pesawat nahas tersebut berhasil didapat. "Hari ini tim berhasil menemukan objek yang selama ini digonjang– ganjingkan yaitu bagian ekor pesawat. Dari hasil penggunaan sidescan sonar dan multibeam echosounder dideteksi bahwa terdapat bagian pesawat yang memiliki intial "A dan X" yang sesuai dengan body pesawat Airasia. Dari hasil tersebut dilakukan penyelaman dan diambil gambar dan dikonfirmasi bahwa hasil foto tersebut adalah bagian dari ekor pesawat" kata Soelistyo di Gedung Basarnas.

Korban dan serpihan pesawat terbawa arus

Selama melakukan pencarian, Soelistyo mengatakan, Basarnas selalu melakukan perhitungan matang untuk menetapkan zona prioritas."Kesulitan terbesar adalah mencari korban atau serpihan yang telah terbawa arus, sehingga sedari awal operasi untuk mencegah terbawanya arus, maka kami memetakan daerah pencarian menjadi beberapa sektor pencarian," kata Soelistyo.

Penyelam ditarik, maksimalkan kapal survei

Soelistyo juga mengatakan, pencarian dengan menggunakan penyelam telah dikurangi. Basarnas memaksimalkan peralatan deteksi yang dimiliki beberapa kapal."Pencarian difokuskan untuk mencari objek atau benda yang berada di bawah air dengan menggunakan sistem bukan hanya mata telanjang. Menggunakan kapal Geo Survey, Baruna Jaya, dan kapal–kapal bantuan dari negara asing yang tetap dikerahkan hingga malam hari kemarin," kata Soelistyo.Soelistyo menyatakan, penyelaman dilakukan apabila dimungkinkan masih ada korban yang dapat diketemukan. KNKT dan tiam menggunakan kapal Baruna Jaya BPPT yang memiliki teknologi Pinger Locater Beacon untuk mencari lokasi Black Box.  "Kesimpulan saya, hari ini kami sukses mendapatkan bagian pesawat yang menjadi sasaran pokok pencarian sejak kemarin, oleh karena itu bagian ekor telah ditemukan dan confirm," ujar Soelistyo.

Ekor pesawat terbalik di dasar laut

Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriadi menyatakan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dalam posisi terbalik di dasar laut. Bahkan, bagian ekor itu juga diduga menancap di dalam lumpur."Kondisinya di bawah laut jatuh pada posisi terbalik. Sehingga ekornya tertanam di lumpur," kata Supriadi di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).Bagian ekor tersebut ditemukan setelah hasil scaning sensor detector dari kapal-kapal SAR di lokasi lost contact. Lalu tanda-tanda objek yang tertangkap sonar itu dipastikan sebagai bagian ekor.

6 Kapal cari badan pesawat

Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan enam kapal disiapkan untuk menyisir lokasi ditemukannya ekor AirAsia QZ8501. Diduga bagian badan pesawat pun berada di lokasi yang sama."Sekiranya nanti 6 kapal SAR yang di lokasi itu sudah menemukan body yang besar maka untuk mengangkatnya menggunakan crane. Kita juga menggunakan subservice vehicle yaitu alat yang mampu mengangkat benda sampai 200 ton yaitu dengan balon, sekarang alatnya sudah di Batam," kata Indroyono di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).Menurutnya proses pengangkatan badan pesawat dari dasar laut bukan hal yang baru bagi tim SAR Indonesia. Beberapa bangkai kapal karam di laut pernah berhasil diangkat."Semua proses berjalan tapi tahapan sejak minggu lalu sudah mencari-cari berbagai kemungkinan. Termasuk pengalaman yang pernah Indonesia lakukan dalam mengangkat kapal-kapal yang karam, salah satunya mengangkat (kapal) yang 200 ton," terang dia.Lanjut dia, skenario pengangkatan bagian badan Pesawat AirAsia yang tenggelam di dasar laut dengan cara diikat balon udara. Kemudian balon itu dipasangkan di badan kapal agar tertarik ke atas permukaan laut.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR

Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.

Baca Selengkapnya
Pesawat Kargo Smart Air Juwata Tarakan-Binuang Hilang Kontak
Pesawat Kargo Smart Air Juwata Tarakan-Binuang Hilang Kontak

Basarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.

Baca Selengkapnya
Belum Ada Titik Terang, Pencarian Kapal Pembawa Material BTS Hilang di Perairan Papua Kini Kerahkan Helikopter TNI AU
Belum Ada Titik Terang, Pencarian Kapal Pembawa Material BTS Hilang di Perairan Papua Kini Kerahkan Helikopter TNI AU

Kapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370
Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370

Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.

Baca Selengkapnya
TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan
TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan

Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Evakuasi Bangkai Pesawat TNI Super Tucano Terkendala Cuaca dan Medan yang Ekstrem
Evakuasi Bangkai Pesawat TNI Super Tucano Terkendala Cuaca dan Medan yang Ekstrem

Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

Baca Selengkapnya
Pesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat
Pesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat

Upaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Periksa Pengelola Indonesia Flying Club, Buntut Jatuhnya Pesawat di BSD Tangsel
Polisi Bakal Periksa Pengelola Indonesia Flying Club, Buntut Jatuhnya Pesawat di BSD Tangsel

Ade Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.

Baca Selengkapnya
Pilot Pesawat Kargo Smart Air yang Jatuh di Hutan Kalimantan Ditemukan Selamat
Pilot Pesawat Kargo Smart Air yang Jatuh di Hutan Kalimantan Ditemukan Selamat

Pilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pesawat Kargo Smart Air Tarakan-Binuang Hilang Kontak
Kronologi Pesawat Kargo Smart Air Tarakan-Binuang Hilang Kontak

Tim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.

Baca Selengkapnya