Eks Ajudan SBY Calon Kuat Kapolri Versi IPW, Demokrat Nilai Sangat Terukur dan Teruji
Merdeka.com - Delapan jenderal polisi versi Indonesia Police Wacth (IPW) digadang-gadang menjadi calon Kapolri Jenderal Idham Aziz yang memasuki masa pensiun enam bulan mendatang. Delapan jenderal itu terdiri atas lima jenderal polisi berpangkat Komjen atau bintang tiga dan tiga lainnya berpangkat Irjen atau bintang dua.
Mereka adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri). Kemudian untuk bintang dua ada Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).
Anggota Komisi III Fraksi Demokrat Didik Mukrianto menilai sejumlah nama digadang-gadang masuk dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz versi Indonesia Police Watch (IPW) memiliki sepak terjang baik selama berkarir di Korps Bhayangkara. Termasuk Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel yang juga merupakan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2012.
-
Apa jabatan terbaru Komjen Rycko? "Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amleza Dahniel, Msi. NRP 66080389 Kalemdiklat Polri dimutasi sebagai Pati Denuss 88 At Polri (Persiapan Penugasan Luar Struktur),"
-
Siapa ajudan Presiden SBY tahun 2009? Komjen Rycko Amelza juga pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009.
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Siapa Asisten Pribadi Prabowo pada 2010? Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2010, Mas Dar memulai karier profesionalnya dengan menjadi asisten pribadi Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
-
Siapa yang jadi ajudan SBY di tahun 2009? Komjen Rycko pernah menjadi ajudan SBY pada tahun 2009.
-
Siapa yang menjadi ketua tim pemenangan RK-Suswono di Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
"Seperti Komjen Rico (Kabaintelkam) misalnya, beliau adalah Adimakayasa. Sangat terukur dan teruji, termasuk yang lain dengan kelebihannya masing-masing dalam melakukan pengabdian," kata Didik saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (12/6).
Didik mengatakan, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekhususan sehingga secara umum tidak bisa dibandingkan aple to aple. Akan tetapi dia menekankan yang terus dibutuhkan Polri adalah Kapolri yang Visioner, cakap dan kuat untuk mastikan Polri menjadi penegak hukum handal serta mampu menjadi pengayom serta sahabat masyarakat.
"Dan itu semua akan mudah terkonfirnasi melalui Fit and Proper Test di Komisi 3 DPR RI," kata dia.
Ajudan SBY Calon Kuat Kapolri Versi IPW
Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebut dua dari delapan jenderal memiliki peluang besar menggantikan Jenderal Idham Aziz. Keduanya adalah Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel dan Kapolda Jawa Timur Irjen Fadil Imran.
Menurut Neta, alasan Rycko menjadi calon kuat Kapolri karena merupakan peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akpol 1988 B. Rycko yang juga merupakan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2012 merupakan satu tim bersama Idham Aziz dan Tito Karnavian meringkus otak di bali Bom Bali Dr Azhari.
"Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi," kata Neta dalam keterangannya, Kamis (11/6).
Selain Rycko, Irjen Fadil pun disebut Neta sebagai calon pengganti Idham Azis. Alasan Neta lantaran mengingat Kapolda Jatim itu adalah salah satu 'tim sukses' saat Idham mengikuti uji kepatutan di DPR.
Geng Solo Vs Geng Idham Aziz
Neta menilai dalam bursa calon Kapolri kali ini, IPW melihat ada tiga kelompok yang menonjol, yakni Geng Solo terdiri dari jenderal jenderal yang pernah bertugas di Solo, Geng Idham jenderal jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.
"Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang sempat mendominasi putaran elite kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elite kekuasaan internal kepolisian tersebut, yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng BG."
Dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Idham Azis, lanjutnya, kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elite kekuasaan di kepolisian.
"Sementara Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga. Apakah jenderal jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja," tuturnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Rycko Amelza Lulusan Terbaik Dimutasi ke Densus 88
Baca SelengkapnyaRycko pernah menjadi ajudan SBY pada tahun 2009. Setelah menjadi ajudan, karier Rycko pun semakin moncer.
Baca SelengkapnyaCanda Komjen Rycko Amelza Dahniel di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, rupanya bukan hanya Jokowi, Presiden RI yang dijuluki 'Pak Lurah'.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaIrjen Achmad Kartiko menggantikan Irjen Pol Ahmad Haydar yang segera memasuki masa pensiun.
Baca SelengkapnyaMayor Teddy. Ajudan Prabowo pemberian dari Jokowi ini menjadi Sekretaris Kabinet
Baca SelengkapnyaPrabowo dan SBY sama-sama jenderal TNI yang berpengaruh di masanya. SBY lebih senior dari Prabowo.
Baca Selengkapnyasaat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaMayor Teddy Indra Wijaya mengawali karier militernya sejak 2011
Baca Selengkapnya