Eks auditor BPK gunakan NPWP dan KTP palsu untuk beli mobil
Merdeka.com - Mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) sekaligus terdakwa penerima suap, Rochmadi Saptogiri diketahui membeli satu unit mobil menggunakan identitas palsu. Hal tersebut terungkap saat jaksa penuntut umum pada KPK menampilkan kartu identitas atas nama Andhika Andriyanto dengan foto identitas Rochmadi.
Jaksa mengonfirmasi hal tersebut kepada Andrianto, rekan Ali Sadli sekaligus terdakwa atas kasus yang sama. Saat kartu identitas tersebut ditampilkan, Andrianto mengaku tidak mengenal orang yang dimaksud. Dia mengaku belum pernah bertemu dengan orang dengan identitas Andhika itu.
"Saya belum pernah bertemu dengan Andhika. Saya juga tidak kenal dengan yang namanya Pak Rochmadi," ujar Andri saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka oleh KPK? Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus Harun Masiku.
Andri dalam hal ini bertugas sebagai pihak yang mencarikan mobil sesuai permintaan Ali Sadli. Andri kemudian meminta Valentino, sales mobil, memberikan rekomendasi mobil yang terbaik di dealer Honda. Valen kemudian menawarkan Honda Odyssey seharga Rp 720 juta kepada Andri.
Transaksi pembelian mobil pun dilakukan dengan mengutus Muhammad Natsir, rekan Ali Sadli.
Jaksa kemudian menanyakan proses verifikasi identitas pembeli. Sebab, selain menggunakan identitas palsu, Rochmadi juga menggunakan nomor wajib pajak palsu.
Valen mengaku dalam prosesnya tidak ada verifikasi terhadap identitas yang diberikan setiap pembelian.
"NPWP atas nama Andhika ini anda lakukan verifikasi tidak, nomor wajib pajak ini?" tanya Jaksa.
"Tidak," jawab Valen.
Majelis hakim kemudian mengimbau agar seluruh dealer ataupun perusahaan lebih cermat dan teliti pada setiap identitas pembeli kendaraan.
Ketua majelis hakim Ibnu Basuki menjelaskan banyak pihak-pihak terduga pelaku tindak pidana korupsi mengelabui hasil korupsinya dengan membeli aset-aset menggunakan identitas palsu.
"Besok-besok kalau ada yang beli coba cek identitasnya benar tidak ini orangnya. Jangan hanya asal ada kartu identitasnya saja," ujar Hakim Ibnu mengingatkan.
Seperti diketahui, Rochmadi Saptogiri didakwa menerima suap terkait pemberian opini wajar tanpa pengecualian terhadap Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) sebesar Rp 240 juta. Selain untuk Rochmadi, uang tersebut juga diperuntukkan Ali Sadli sebesar Rp 40 juta.
Rochmadi telah didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan dakwaan Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Apakah saudara yang berurusan dengan dealer?" tanya Fahzal Hendrik di ruang sidang PN Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaJangan sampai terkecoh, ini cara membedakan pelat mobil dinas TNI yang asli dan palsu
Baca SelengkapnyaDirbin Gakkumplin Puspom TNI Kolonel Laut (PM) Joko Tri Suhartono menegaskan pengemudi Fortuner tak memiliki hubungan keluarga dengan Marsda TNI Purn Asep
Baca SelengkapnyaKasus ini berawal dari viralnya video yang diunggah di akun media sosial X @tantekost
Baca SelengkapnyaAsep menyatakan, tidak memiliki hubungan dengan pria yang viral tersebut
Baca SelengkapnyaAksi arogan pengemudi Fortuner berpelat TNI 84337-00 yang mengaku adik jenderal terhadap pemobil lain di jalan tol berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaDinar Candy mengatakan bahwa dirinya memenuhi panggilan penyidik Polda Jambi yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKeduanya berkenalan melalui aplikasi perjodohan sekitar awal Mei 2024.
Baca Selengkapnyapemilik mobil berinisial AS mulai dicurigai saat saat melintas di area bandara Soekarno-Hatta hari Selasa (14/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaSebuah mobil Hilux Double Cabin berpelat TNI ditemukan di lokasi penyimpanan uang palsu di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaUsai aksi sopir fortuner berinisial PWGA cekcok dengan pengendara lain itu viral, seorang purnawirawan perwira tinggi TNI ikut kena getahnya.
Baca SelengkapnyaTernyata alamat pada STNK dan nama yang tertera tidak sesuai. Ketika didatangi, pemilik rumah mengaku tidak tahu.
Baca Selengkapnya