Eks Gafatar Sukoharjo dapat bantuan jaminan hidup
Merdeka.com - Usai menjalani karantina dan pembekalan selama lima hari di Asrama Haji Boyolali, 12 eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dikembalikan ke keluarga masing-masing. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Bondosari, Sukoharjo, Gatak dan Kartasura.
Berbeda dengan anggota eks Gafatar di daerah lain yang belum jelas nasibnya, mereka dipastikan akan mendapatkan bantuan jaminan hidup dari Dinas Sosial Pemkab Sukoharjo.
"Jaminan hidup ini kita lakukan sebagai bentuk pendampingan para eks Gafatar yang sebelumnya memutuskan untuk pindah ke Kalimantan. Untuk teknisnya nanti akan kita koordinasikan dengan Pejabat Bupati Sukoharjo," ujar Plt Kepala Dinas Sosial, Sarmadi, Senin (1/1).
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Kenapa keluarga Idris perlu bantuan tempat tinggal? Idris dan keluarganya menjadi warga yang hidup di bawah garis kemiskinan yang memerlukan uluran bantuan agar mendapat tempat bernaung yang nyaman.
-
Apa jenis rumah yang disediakan? Mengutip Liputan6, Kamis (13/7) Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jika unit-unit rumah itu nantinya akan berbentuk rumah susun yang memiliki 10-11 lantai.
-
Siapa yang mungkin pernah tinggal di rumah peristirahatan tersebut? Bangunan ini diduga pernah digunakan untuk menampung sementara pasukan Mesir kuno dan juga firaun, selama kekuasaaan Thutmose III atau dari tahun 1479 sampai 1425 SM.
-
Dimana Orang Talak Mamak tinggal? Melansir dari beberapa sumber, Suku Talang Mamak ini menghuni di empat kecamatan di Kabupaten, mulai dari Batang Gangsal, Cenaku, Kelayang, dan juga Rengat Barat.
Sarmadi mengatakan, pemberian bantuan jaminan hidup ini sudah menjadi kewajiban Pemkab Sukoharjo untuk melindungi semua warganya. Terkait anggaran, kata dia, akan diambil dari pos anggaran dana tidak terduga APBD Kabupaten Sukoharjo 2016.
"Kami menjamin mereka tidak akan ada yang terlantar. Kami juga sudah menyiapkan tempat untuk menampung mereka di Balai Rehabilitasi Sosial Taruna Yudha," ujar Sarmadi.
Sementara itu untuk mengantisipasi penolakan warga, atau jika eks Gafatar itu tak mempunyai rumah lagi lantaran telah dijual buat biaya ke Kalimantan, Sarmadi telah berkoordinasi dengan pengelola balai rehabilitasi sosial.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah memulangkan 12 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Minggu (31/1).
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaGanjar mengajak istri Siti Atiqoh menginap di rumah warga Cilacap, sambutan warga sangat meriah
Baca SelengkapnyaSMKN Jateng menjadi salah satu program andalan Ganjar Pranowo saat memimpin Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mendukung kebijakan Tapera ini dihidupkan kembali pemerintah, agar setiap masyarakat mempunyai rumah.
Baca SelengkapnyaWarga mengeluh masih kesulitan mendapatkan listrik dan air bersih
Baca SelengkapnyaHeru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, Tapera bukan yang hal baru dan sebenarnya bertujuan baik agar setiap masyarakat punya rumah.
Baca Selengkapnya