Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eks Jubir Gus Dur sebut Jokowi tak paham cara pilih Kapolri

Eks Jubir Gus Dur sebut Jokowi tak paham cara pilih Kapolri Jokowi bertemu JK. ©2014 Merdeka.com/Handout JK

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo milih Komjen Budi Gunawan menjadi satu-satunya calon tunggal Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Sutarman. Penunjukan ini langsung menuai pro dan kontra karena Kalemdikpol Polri itu diketahui memiliki beberapa kecacatan dan telah diungkap PPATK.

Catatan merah itu seolah dikesampingkan Jokowi. Menurut koordinator GIB (Gerakan Indonesia Bersih), Adhie M Massardi, Jokowi sebagai pemilik kewenangan tertinggi di negara ini tak menggunakannya dengan baik dan cenderung menimbulkan kesenjangan.

"Hak prerogatif presiden menurut konstitusi itu sebenarnya hanya untuk membentuk kabinet. Memilih menteri-menteri sebagai pembantunya. Sedangkan untuk jabatan publik lainnya, tetap harus melalui mekanisme yang transparan. Sebab sekarang ini kekuasaan yang tidak dapat dikontrol, digugat dan dipertanggungjawabkan, dalam praktiknya sulit mendapat tempat," kata Adhie dalam rilisnya yang diterima merdeka.com, Senin (12/1).

Dia menilai, sebagai pemimpin negara, Jokowi harus memiliki integritas dan berwibawa, agar ditaati bawahannya. Keputusan itu Jokowi secara tak langsung menunjukkan sebagai pendatang baru di panggung kekuasaan, Jokowi tidak memahami arti hak prerogatif yang sebenarnya di negara demokrasi.

"Jadi dalam praktik ketatanegaraan negara demokrasi, hak prerogatif ini tidak lagi bersifat mutlak dan mandiri, kecuali dalam hal pengambilan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan," tambah jubir presiden era Gus Dur ini.

Adhie berharap Jokowi bisa menjelaskan ke publik dengan alasan sebenar-benarnya alasan di balik penunjukan Komjen Budi yang penuh kontroversi. Dia juga mengingatkan kembali pada Jokowi, bahwa memilih pimpinan organisasi bersenjata seperti panglima TNI, Kepala Staff TNI AD, AU, AL dan Polri ke depannya, sebaiknya menghormati mekanisme yang ada di internal mereka.

"Hidupkan kembali dan hormati keputusan Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi) di masing-masing organisasi. Agar lahir pimpinan yang memiliki integritas dan dihormati bawahannya. Sebab bila pimpinannya dianggap tidak berintegritas dan berwibawa, perintahnya tak akan dituruti. Padahal mereka memiliki senjata."

"Jadi salah satu pemicu seringnya terjadi bentrokan bersenjata antara TNI dan Polri adalah hilangnya integritas dan wibawa pimpinannya. Dan hal ini terjadi karena selama ini presiden RI salah menafsirkan hak prerogatif dalam menentukan pimpinan mereka. Sehingga hanya yang dekat dengan presiden atau dengan orang-orang presiden yang bisa menjadi pemimpin," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Respons Kejutan Jokowi Blak-blakan Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres
VIDEO: Respons Kejutan Jokowi Blak-blakan Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres

Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Jokowi Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres
VIDEO: Reaksi Jokowi Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres

Presiden Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres

Baca Selengkapnya
Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres
Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres

Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi

PDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.

Baca Selengkapnya
Jokowi Deklarasikan Dukungan untuk RK, Said Abdullah: Mari Berkompetisi Secara Sehat
Jokowi Deklarasikan Dukungan untuk RK, Said Abdullah: Mari Berkompetisi Secara Sehat

Sebagai mantan presiden sebaiknya Jokowi sama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik.

Baca Selengkapnya
Zulhas Blak-blakan Alasan PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Apakah Ada Arahan Jokowi?
Zulhas Blak-blakan Alasan PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Apakah Ada Arahan Jokowi?

Zulhas mengaku banyak ditanya perihal alasan dukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, Plonga-plongo, hingga Firaun di Sidang Tahunan MPR
FOTO: Ekspresi Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, Plonga-plongo, hingga Firaun di Sidang Tahunan MPR

Jokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja

Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Kejutan Jokowi Blak-blakan Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres
VIDEO: Respons Kejutan Jokowi Blak-blakan Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres

Presiden Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada

Hasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK

saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.

Baca Selengkapnya
Yusril: Jokowi Merasa Dibikin Repot Gugatan Batas Usia Capres dan Cawapres, Gibran Belum Tentu Mau
Yusril: Jokowi Merasa Dibikin Repot Gugatan Batas Usia Capres dan Cawapres, Gibran Belum Tentu Mau

Keresahan Presiden Jokowi itu dikatakan Yusril saat diskusi dengannya terkait gugatan batas usia capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya