Eks Jubir Kemendikbud sesalkan lemahnya koordinasi pusat dan daerah
Merdeka.com - Dalam sebuah diskusi tentang masalah pendidikan di Indonesia, mantan juru bicara Kemendikbud Ibnu Hamad mengakui, jika masalah komunikasi antara dinas-dinas pendidikan di daerah dengan pihak Kemendikbud, merupakan salah satu faktor lambannya penanganan masalah pendidikan di Indonesia.
Dirinya menyarankan agar pihak Kemendikbud memiliki jaringan komunikasi khusus dengan para kepala dinas pendidikan di seluruh daerah. Dengan harapan agar penanganan masalah dan penyelesaiannya bisa dikomunikasikan dengan baik.
"Menteri pendidikan di Jakarta harus punya nomor hotline dengan semua dinas pendidikan di daerah. Kalau bisa setiap hari lah mereka berkomunikasi, untuk melihat langsung masalah yang ada di daerah itu seperti apa," kata Ibnu dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8).
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kode telepon apa yang dimiliki Indonesia? Indonesia sendiri memiliki kode IDD dengan angka +62.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa Menteri Pendidikan setelah Kemerdekaan? Pasca kemerdekaan Indonesia, jabatan menteri saat itu beberapa dijabat oleh tokoh-tokoh yang kini namanya kurang populer di buku sejarah bahkan di telinga masyarakat.Seperti Menteri Pendidikan, mungkin banyak yang menganggap Ki Hajar Dewantara sebagai sosok utama di bidang pendidikan. Tetapi jangan salah, sosok Todung Sutan Gunung Mulia ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era Kabinet Sjahrir I dan II.
Berdasarkan pengalamannya, Ibnu juga menyesalkan kurangnya evaluasi dari sejumlah lembaga negara, terhadap kinerja Kemendikbud atas program-program yang dicanangkan dan ditargetkannya sendiri.
"Saya kalau ikut raker di Komisi X DPR, jarang yang memperdebatkan soal bagaimana capaian dari 8 standar pendidikan milik Kemendikbud. Nggak ada tuh yang nanya ke menteri seperti itu," ujarnya.
Ibnu juga membenarkan jika kualitas guru di Indonesia harus lebih ditingkatkan. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab pihak Kemendikbud terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
"Tentang guru, banyak yang suka mengibaratkan jika isi pelajaran sebagai anak panah, dan guru sebagai penarik busurnya. Sebanyak apapun materi, kalau gurunya tidak tepat maka tidak akan sampai pelajarannya. Karena ada 4 hal yang harus diperhatikan, yakni standar kompetensi, isi, proses dan evaluasi," jelas Ibnu.
Selain itu, kendala-kendala lain seperti sulitnya akses menuju sekolah seperti yang kerap terjadi di sejumlah daerah, sejatinya juga memerlukan komunikasi dan penyelesaian yang baik. Dari lembaga-lembaga terkait yang berada di pusat maupun di daerah itu sendiri.
"Salah satu akses geografis lah misalnya. Jembatan gantung di Rangkas Bitung putus. Waktu saya masih di Kementerian Pendidikan, ditanya gimana itu kok enggak dibikinin jembatan ? Lha, jembatan kan bukan tugas Kementerian Pendidikan. Seharusnya Dinas Pendidikan di daerah tersebut bisa berkoordinasi dengan Dinas PU di sana," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan membuka layanan aduan untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi ada 107 guru honorer terdampak cleansing atau pemberhentian sebagai tenaga pendidik
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAwak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Baca SelengkapnyaAnggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.
Baca SelengkapnyaMendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengkritik Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaGembong juga menyoroti kebijakan Heru mengenai slogan baru Jakarta yang diluncurkannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, JK mengkritik keras soal pendidikan di era saat ini bahkan dia mengkirik Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya