Eks Kepala Bakamla tagih janji Jokowi jadikan RI poros maritim dunia
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Keamanan Laut RI Laksamana Madya Desi Albert Mamahit menagih janji Presiden Joko Widodo yang akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dulu, berbicara tentang maritim, adalah sesuatu yang amat sangat langka di masyarakat.
Namun, saat ini, maritim menjadi hal yang banyak diperbincangkan orang-orang. Rencana pembangunan tol laut misalnya, sudah tersiar kemana-mana.
Sosialisasi sudah dilakukan hingga masyarakat tak asing lagi dengan salah satu program pemerintahan Jokowi-JK. Berbagai pembangunan juga telah dilakukan untuk menyokong terwujudnya tol laut itu.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Mengapa BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi? Menurut Siruaya, meski Program JKN sudah berjalan hampir sepuluh tahun, namun edukasi dan sosialisasi harus terus digencarkan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat menerima informasi yang tepat mengenai Program JKN.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi? Namun, tak hanya sebatas itu saja karena YLKI juga mendesak pemerintah terutama BPOM untuk segera melakukan proses sosialisasi.
-
Siapa yang disosialisasikan jaminan sosialnya? Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyosialisasikan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) di Makau.
Tidak kurang, ada 24 pelabuhan yang tengah dalam perbaikan. Namun hal itu menurut dia masih kurang, sebab menteri yang bertanggungjawab dirasa kurang cekatan dalam pembangunan tol laut itu.
"Tapi memang masih banyak, rasanya mereka (menteri) itu belum kenceng larinya. Itu kalau bicara tol laut," kata Desi A Mamahit dalam diskusi bertajuk Hiruk Pikuk Reshuffle Kabinet di Jakarta Selatan, Selasa (19/7).
Tak hanya itu, dia juga mempertanyakan perbaikan-perbaikan pelabuhan dalam rangka mendorong adanya tol laut. Dia mengatakan, seharusnya perbaikan pelabuhan yang tengah dilakukan harus sesuai dengan standar pelabuhan internasional. Hal ini ditujukan untuk menarik perhatian luar negeri terhadap kondisi maritim Indonesia.
Lebih jauh Mamahit menerangkan, saat ini banyak kapal-kapal di pelabuhan yang tidak terpakai alias menganggur. Setidaknya ada sekitar 40 persen kapal yang hanya bersandar di pelabuhan karena tak ada barang yang bisa diangkut.
"Tongkang-tongkang sepi, kurang lebih 40 persen kapal yang enggak jalan. Ini akibat dari Indonesia kurang memproduksi," ungkap Mamahit.
Dia juga mengatakan, pengiriman barang lewat kapal-kapal hanya dilakukan searah. Artinya, para kapal ini hanya membawa barang dari barat ke timur. Sebaliknya kapal dari timur jarang membawa barang ke barat. Hal inilah.yang membuat harga pengiriman barang menjadi mahal.
"Ongkos pengiriman barang dari Jakarta-Papua lebih mahal daripada Eropa ke Jepang. Inilah yang akan menimbulkan kerugian bagi pembangunan negara kita," jelas Mamahit.
Hal lain yang menjadi sorotannya yakni , baru kali ini Indonesia mengimpor ikan dari luar negeri. Padahal Menteri Susi telah menangkap para pelaku ilegal fishing luar negeri.
Karenanya dia mempertanyakan kinerja menteri pembantu presiden. Dia khawatir, Presiden Jokowi yang memiliki program unggulan tetapi tak dipahami.maksudnya oleh menteri yang tugasnya membantu menjalankan program presiden.
"Kalau mereka (menteri) enggak paham, bagaimana mereka bisa meneruskan cita-cita presiden. Ya barang kali kalau pimpinannya enggak ngerti ya minimal eselonnya ngerti. Kalau enggak ngerti juga itu yang patut dipertanyakan," ungkap Mamahit.
Untuk itu dia menilai, Presiden Jokowi harus bisa menempatkan posisi menteri sesuai dengan latar belakang dan track record menteri. Agar para menteri bisa menyusun program yang mendukung Presiden Jokowi. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaKontestasi politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terus menjadi perhatian publik.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto PDIP menyampaikan pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari Bung Karno
Baca SelengkapnyaAda tiga hal yang didorong Jokowi dalam KTT AIS 2023
Baca SelengkapnyaDi antara sejumlah pihak yang diajak Jokowi, ada satu orang bekas lawan Jokowi di Pilpres yang ikut hadir di lokasi.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi disambut Prabowo yang duduk di barisan terdepan dengan berdiri dari kursinya dan menyampaikan salam kepada hadirin.
Baca Selengkapnya“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar bisa direalisasikan,” jelas Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Kapolri dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK
Baca SelengkapnyaJuru Bicara pasangan RIDO, Mulya Amri mengatakan, teknologi desalinasi digunakan untuk mengubah air asin menjadi air tawar.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air
Baca Selengkapnya