Eks ketua Gafatar: Kami murni ormas yang ingin bercocok tanam
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Gafatar, Mahful Muis Tumanurung mendatangi Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk meluruskan anggapan publik terkait ajaran Gafatar yang dianggap sesat. Dia membantah jika Gafatar adalah kelompok yang menyebarkan ajaran agama sesat.
"Kami ingin meluruskan semuanya, bukan seperti yang beredar selama ini. Kami hanya ormas saja," kata Mahful di Kejagung, Jakarta, Jumat (29/1).
Dia mengklaim Gafatar hanya sebuah ormas yang beraktivitas di bidang pertanian yaitu bercocok tanam. Eks pentolan Gafatar ini juga menepis kabar yang beredar jika kelompok sesat itu ingin mendirikan sebuah negara.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Apa yang dibantah Gibran? Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang menggugat Gibran? Almas Tsaqibbirru, penggugat syarat usia capres-cawapres yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), kini menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam perkara wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah.
-
Gimana supaya enggak jadi pengikut setan? Al Quran menjelaskan bahwa Iblis menjadi sombong ketika Allah SWT memerintahkannya untuk sujud kepada Adam AS.
"Sudah saya jawab, kami tidak ingin membuat negara. Murni ormas yang ingin bercocok tanam," tegas dia.
Ada yang menarik saat Mahful bersama-sama pentolan Gafatar lainnya, di antaranya, Muchtar dan juru bicara Gafatar Wisnu ditanya apakah akan melakukan Salat Jumat di Kejagung. Awalnya, mereka mengamini pertanyaan para awak media. "Boleh," ujar Mahful.
Kendati mengatakan 'iya' akan melakukan salat, para pentolan Gafatar ini ternyata pergi meninggalkan Kejagung dengan menggunakan sebuah mobil.
Sebelum meninggalkan Kejagung, Mahful menyatakan pertemuan dengan pihak Korps Adhyaksa belum rampung. Pertemuan akan kembali dilanjutkan dengan agenda wawancara. Kemungkinan, pertemuan akan dilangsungkan sore hari setelah mereka kembali.
"Kami setelah ini akan ke Kejagung lagi untuk wawancara," pungkas Mahful. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian izin bagi untuk mengelola tambang merupakan upaya pemerintah memberdayakan ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaJaringan Gusdurian menolak izin ormas untuk mengelola tambang
Baca SelengkapnyaDalam video itu terlihat seorang perempuan tampil tertutup dengan cadar.
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaBahlil merespons sejumlah ormas keagamaan yang menolak izin kelola tambang
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaMeski menjadi langkah baik, Pdt Gomar meyakini prakarsa Presiden Jokowi tidak mudah diimplementasikan.
Baca SelengkapnyaAdi mengatakan pemberian izin Kelola tambang tersebut kurang tepat
Baca SelengkapnyaDzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.
Baca Selengkapnya"Jadi politik Aceh saat ini sangat dinamis dan sangat modern,” kata Wakil Ketua DPP Partai Nurlis Effendi
Baca SelengkapnyaMUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaMeskipun ormas keagamaan diberikan hak untuk mengelola tambang, prosedur dan regulasi tetap harus dipatuhi.
Baca Selengkapnya