Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eks Menkes Siti Fadilah Disuntik Vaksin Nusantara

Eks Menkes Siti Fadilah Disuntik Vaksin Nusantara Eks Menkes Siti Fadilah Disuntik Vaksin Nusantara. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari menerima suntikan sel denditrik atau vaksin Nusantara di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Dia disuntik langsung oleh penggagas vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto.

“Sebagai relawan penelitian vaksin imunoterapi dari dr Terawan, hari ini saya disuntik sel dendritik saya sendiri yang diambil dari darah saya sendiri 8 hari yang lalu sebanyak 40 cc,” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (23/4).

Siti menyebut, penyuntikan vaksin Nusantara berjalan lancar. Dia mengaku tak mengalami efek samping apapun setelah disuntik vaksin Nusantara.

“Seperti suntikan biasa. Tidak ada yang saya rasakan sama sekali,” ujarnya.

Setelah menjalani penyuntikan sel denditrik, Siti menunggu jadwal pengambilan sampel darah untuk membandingkan kadar antibodi sebelum dan sesudah divaksin. Usai sampel darah diambil, dia akan menjalani pemeriksaan laboratorium lanjutan sebagai bagian pengembangan vaksin Nusantara.

“Saya sudah diberi jadwal untuk kembali ke RSPAD lagi untuk melanjutkan pemeriksaan lab dalam rangka penelitian vaksin Nusantara,” jelasnya.

Sebelumnya, Siti mengaku bersedia menjadi relawan uji klinik fase dua vaksin Nusantara karena pengembangannya cukup inovatif. Selain itu, penelitian vaksin gagasan Terawan itu berbeda dengan pengembangan lainnya.

"Harapan saya kalau memang uji klinik ini mendapatkan hasil yang positif, artinya hipotesis dr Terawan terbukti," ujarnya.

Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan izin uji klinik tahap dua vaksin Nusantara. Sebab, uji klinik fase satu sel denditrik itu belum sesuai standar pengembangan vaksin.

"Saya kira penilaian BPOM sudah final dan kami menunggu koreksi yang sudah akan dilakukan," katanya dalam konferensi pers, Jumat (16/4).

Mengenai sikap peneliti vaksin Nusantara yang tetap melanjutkan uji klinik fase dua, BPOM enggan menilai. Menurut BOPM, pihaknya tak memiliki kewenangan untuk menilai tahapan pengembangan vaksin yang seharusnya belum dilakukan.

"Apa yang sekarang terjadi itu tentunya di luar BPOM, bukan kami menilai itu. BPOM melakukan pendampingan saat uji klinik sesuai dengan standar-standar good clinical trial yang berlaku internasional, yang berlaku umum," ujarnya.

Sebagai informasi, temuan BPOM, uji klinik fase satu vaksin Nusantara belum sesuai standar. Di antaranya, pembuatan vaksin Nusantara tidak steril. Selain itu, data keamanan uji klinik fase satu vaksin Nusantara dihilangkan peneliti.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Vasektomi Ganggu Performa Seks Pria, Mitos atau Fakta?
Vasektomi Ganggu Performa Seks Pria, Mitos atau Fakta?

Layanan vasektomi dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis di semua fasilitas kesehatan (faskes).

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Sakit Jantung, Pasien RS Abdul Manaf Malah Kakinya Diamputasi Diduga Malpraktek
Sakit Jantung, Pasien RS Abdul Manaf Malah Kakinya Diamputasi Diduga Malpraktek

Perisitiwa ini bermula ketika pasien merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya