Eks napi teroris harap dengan rekonsiliasi pelaku dan korban tak lagi dendam
Merdeka.com - Rencana Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) mengadakan rekonsiliasi antara pelaku dan korban terorisme, disambut baik eks napi terorisme. Eks napi terorisme di Jawa Tengah menyatakan akan menghadiri acara tersebut yang rencananya akan diadakan akhir bulan ini.
Mahmudi alias Yusuf, eks napi terorisme jaringan Abu Tholut, mengatakan ada 15 orang yang dikoordinirnya. "Kami sudah dengar rencana tersebut. Infonya akan diadakan 26 Februari di Jakarta, tetapi saat ini masih menunggu undangan resmi. Kami baru dapat pemberitahuan secara lisan," ucapnya, Selasa (20/2).
Yusuf menilai dengan adanya rekonsiliasi tersebut, maka negara sudah mengambil peranan untuk menyembuhkan luka akibat terorisme.
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
-
Siapa yang berdamai dengan masa lalu? Adelia dan Okie disebut-sebut telah move on dari segala isu dan kini berdamai dengan kenangan masa lalu.
-
Apa itu pemulihan emosional? Pemulihan emosional merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menyembuhkan kondisi mental dan emosional seseorang setelah menghadapi trauma atau masa-masa yang sulit.
-
Apa saja yang perlu diampuni untuk mencapai perdamaian dengan masa lalu? Kamu perlu memaafkan diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam masa lalu yang kelam.
-
Apa manfaat dari taubat? Taubat adalah kesempatan untuk memperbaiki hubungan diri dengan Tuhan dan sesama.
"Kami senang ya, harapannya pelaku dan korban tidak lagi saling mendendam, clear, tidak prasangka. Jadi kita nanti juga enak," jelas pria yang divonis 10 tahun penjara tersebut.
Dengan adanya forum tersebut, lanjutnya, semua ganjalan bisa dilepaskan. "Intinya kan kita saling memaafkan. Kedua pihak ingin kembali ke masyarakat, jadi maafkan di forum juga maaf di masyarakat. Jangan hanya kemudian di forum saja, tidak seremoni semata," tegasnya.
Yusuf berharap, dengan adanya pertemuan tersebut tercipta silaturahmi dan bermanfaat. Menurutnya, setelah dari pertemuan tersebut harus ada kesinambungan yang riil. Seperti misalnya membuka lapangan kerja bersama di daerah asal agar mengarah ke hal positif.
Dikatakan, forum yang digagas BNPT secara nasional ini baru pertama kali diselenggarakan sehingga momentumnya harus dimanfaatkan dengan baik. Yusuf sendiri mengaku beberapa kali bertemu dengan korban, namun dalam forum yang berbeda.
"Tahun 2013 itu ketemu dengan korban bom Bali, mereka diajak ke Dapoer Bistik setelah wisata di Kudus. Tahun 2015 dengan korban bom Kuningan dalam forum wirausaha. Jadi pertemuannya bukan forum rekonsiliasi," terang Yusuf.
Dia optimistis acara yang rencananya dihadiri 100 eks napi terorisme tersebut akan membuahkan hasil yang menggembirakan. "Nanti kan ketemu dengan teman-teman yang dari Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Kalau dari korban infonya 50 orang yang datang," ucap Yusuf.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca Selengkapnya