Eks Pimpinan KPK Ingatkan Bansos Covid-19 Rentan jadi Alat Kampanye Calon Incumbent
Merdeka.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengingatkan bahaya konflik kepentingan para calon kepala daerah incumbent dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) selama masa pandemi Covid-19.
Dia bahkan mengatakan, bahaya terkait digunakannya bansos sebagai alat kampanye terselubung untuk memuluskan langkah memenangi Pilkada serentak 2020 bukan lagi sebatas kecurigaan. Sebab hal itu sudah terjadi.
"Tentang kemungkinan conflict of interest incumbent itu bukan lagi kemungkinan tapi itu sudah terjadi. Dalam rangka penyaluran bantuan Covid-19. Misalnya bupati Klaten, bantuan dari kementerian sosial pun ditempeli stiker mukanya sebelum dibagikan kepada masyarakat," kata dia, dalam diskusi daring, Kamis (28/5).
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Bupati Kutai Timur mengajak masyarakat perangi korupsi? Dengan mengambil tema Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju, kegiatan itu dilaksanakan di halaman Polder Ilham Maulana, Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang IKN? Sebuah unggahan di platform X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dikhususkan untuk warga China.Postingan tersebut diunggah oleh akun X bernama @dancersejati07 pada Senin (24/6) dan telah diposting ulang hingga 493 kali.
Kampanye terselubung lewat penyaluran bansos pemerintah, lanjut dia, tidak hanya dilakukan oleh bupati Klaten saja. Dia mengaku mendengar cukup banyak kabar terkait tindakan serupa oleh kepala daerah lain.
"Memang itu perlu terus disuarakan dan bupati Klaten itu hanya salah satu contoh karena banyak sekali yang datang melaporkan bahwa semua bantuan itu dibungkus dengan nama incumbent," urai Laode.
"Sebenarnya bukan lagi wacana tapi Kampanyenya sudah terjadi dengan memanfaatkan dana bantuan Covid-19 yang sedang berjalan," imbuh dia.
Selain kampanye terselubung dengan memanfaatkan bansos, dia juga mengingatkan soal kemungkinan penggunaan anggaran Covid-19 sebagai dana kampanye. ""Biaya kampanye jangan sampai khususnya itu bisa diambil dari semua anggaran belanja daerah, bisa dijadikan sebagai biaya kampanye terselubung dari incumbent," tegas dia.
Dua hal tersebut, tegas dia tentu harus juga diperhatikan dan diawasi. Di samping perhatian utama kepada aspek penanganan kesehatan masyarakat di tengah Covid-19.
"Saya pikir itu yang harus selalu kita suarakan bersama di samping yang paling utama tentunya faktor risiko kesehatan yang harus kita perhatikan betul-betul," tandas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menyebut ada paket bansos yang ditumpuk di Kantor DPD Golkar Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaGubernur Kalteng dan pejabat dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan konspirasi mempengaruhi pemilihan, melibatkan program bantuan sosial dan calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah sejumlah tempat di Jabodetabek untuk mengusut kasus korupsi Banpres.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Alexander Marwata meminta agar masyarakat lebih cerdas, ketika mendapat bantuan sosial atau bansos selama musim kampanye
Baca SelengkapnyaTimnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKPK menyelidiki kasus dugaan korupsi Bantuan Sosial Presiden (Banpres) saat Pandemi Covid-19 di Jabodetabek 2020.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaKPK mulai menyelidiki kasus dugaan korupsi Bantuan Presiden (Banpres) Joko Widodo saat penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaFoto-foto adanya penumpukan bansos itu merupakan bukti kuat.
Baca Selengkapnya“Aparatur-aparatur negara, atau penegak hukum yang lain, hentikanlah. Kami punya cukup temuan-temuan berjenjang," kata Haris.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca Selengkapnya