Eks Sesmenpora bantah usulkan kenaikan anggaran Hambalang

Merdeka.com - Mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, membantah bukan orang yang berinisiatif menaikkan anggaran proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukti Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurut dia, justru usul peningkatan anggaran berasal dari tim asistensi yang diangkat khusus untuk proyek itu.

Menurut Wafid, pada 2004 rintisan proyek Hambalang sudah berjalan. Dia mengatakan, saat itu di atas lahan sudah ada jalan aspal, masjid, dan asrama.

Wafid mengatakan, dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenpora pada 2010, uang yang dianggarkan untuk proyek Hambalang Rp 125 miliar. Tetapi, staf Kemenpora bernama Muhaimin menyatakan anggarannya tidak cukup.

"Anggarannya kata Pak Muhaimin dan kawan-kawan hanya cukup untuk membereskan jalan, asrama, dan sebagainya. Saya tidak setuju dan minta dihitung ulang. Muncul simulasi angka yang Rp 1 triliun sekian itu. Sepengetahuan saya itu dari tim asistensi," kata Wafid saat bersaksi dalam sidang mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (17/12).

Saat dicecar oleh Jaksa Kiki Ahmad Yani apakah Wafid yang memerintahkan penambahan anggaran, dia membantahnya. Dia berkelit tidak memiliki kewenangan buat menghitung anggaran itu.

Topik pilihan: Kasus Korupsi | Kemelut Demokrat

"Saya tidak memerintahkan tim asistensi membuat simulasi anggaran Rp 1,1 triliun. Saya terima dari tim. Saya tidak memiliki kapasitas untuk menghitung. Menghitungnya yang saya ingat berdasarkan luas lahan dikali berapa-berapa gitu, ketemu angka sekian," ujar Wafid dengan logat khas Sunda.

Menurut Wafid, rancangan anggaran proyek Hambalang kerap berubah. Dia mengatakan, dari bermacam penghitungan malah pernah muncul usulan anggaran hingga Rp 3 triliun.

"Akhir 2009 sepakat yang dipegang satu angka. Rp 1,1 triliun sekian untuk fisik, Rp 1 triliun sekian untuk peralatan," ucap Wafid.

Wafid mengatakan, anggaran Rp 2,5 triliun sudah mencakup seluruh proses pembangunan proyek P3SON Hambalang hingga beroperasi. Termasuk, pemindahan seisi Sekolah Atlet Ragunan dan pembukaan penerimaan murid baru.

Dalam berkas Deddy, Wafid disebut sebagai pihak yang berinisiatif penambahan anggaran empat kali. Yakni mulai dari Rp 125 miliar hingga Rp 2,5 triliun.