Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eks Tokoh JI Ingatkan Warga Tak Danai Terorisme, Hati-Hati Sebelum Berdonasi

Eks Tokoh JI Ingatkan Warga Tak Danai Terorisme, Hati-Hati Sebelum Berdonasi Nasir Abbas. ©Istimewa

Merdeka.com - Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiah (JI), Nasir Abbas meminta masyarakat untuk berhati-hati sebelum berdonasi. Sebab, kotak-kotak amal yang ada di pengajian ataupun di warung, rumah makan, ataupun fasilitas publik lainnya merupakan salah satu sumber dana jaringan terorisme, yang mana dana tersebut akan digunakan untuk mengirim anggotanya melakukan latihan militer di Afganistan atau Syiria.

"Zaman sekarang, masyarakat tanpa sadar ikut mendanai jaringan terorisme. Orang-orang ditipu melalui infaq atau dana sumbangan. Selain itu dananya juga dari usaha sendiri," kata Nasir dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Universitas Budi Luhur, Selasa (6/4).

Mantan Pimpinan JI untuk wilayah Asia Tenggara itu membeberkan bahwa saat ini saat ini kontak langsung antara Al-Qaeda dengan JI sudah terputus. Pemerintah Indonesia melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga sangat ketat mengawasi aliran uang dalam dan luar negeri.

Orang lain juga bertanya?

Sehingga, itulah alasan JI tidak segan-segan untuk memanfaatkan niat baik ratusan juta warga Indonesia yang ingin beramal.

"Sekarang hubungan ke Al-Qaeda sudah terputus, walaupun masih ada yang bisa (berhubungan) misalnya JI Pimpinan Para Wijayanto dengan ISIS," ujarnya.

"Tapi mereka tidak habis akal, populasi kita 270 juta, mendapatkan dana donasi itu mudah bagi mereka. Untuk itu jangan sampai kita kasih donasi untuk mereka," pesannya.

Pria yang juga pengamat Terorisme itu lantas membagikan tips agar bisa membedakan mana donasi sungguhan, mana yang diperuntukkan mendanai jaringan terorisme. Tips yang pertama, kata Nasir, yaitu memastikan siapa penerima dana sumbangan tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam melakukan check and re-check sebelum menyumbang.

"Kalau misalnya itu kotak sumbangan di warung atau mini market, kita bisa tanya, betul enggak ada pesantrennya. kalau ada, dimana alamat lengkapnya, pokoknya harus tahu jelas. Harus konfirmasi," pesannya.

"Kalau bisa, kita beramal ke (badan amal) yang jelas atau penerimanya jelas. Kalau nggak jelas, nggak usah lah," kata Nasir.

Bukan hanya dari infaq dan sumbangan, sumber dana lain JI kata Nasir, yakni dengan merampok.

"Bisa juga merampok. Seperti kita tahu Imam Samudra pernah lakukan perampokan, Nasarudin pernah melakukan perampokan, JI di Malaysia pernah lakukan perampokan di bawah Hambali," jelasnya.

Sebenarnya, kata dia, Osama Bin Laden pernah memberikan dana yang cukup besar untuk JI, namun dana itu sudah digunakan untuk melakukan aksi-aksi terorisme di Indonesia selama ini.

"Sebenarnya tanpa bantuan dia, JI sudah cukup kaya, sudah cukup banyak uang. Tetapi Hambali menerima juga. Nah, itu dipakai untuk melakukan aksi-aksi bom di Indonesia," ungkapnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Eks Anggota Jemaah Islamiyah se-Jabodetabek Deklarasi Patuh NKRI di Bekasi
Ratusan Eks Anggota Jemaah Islamiyah se-Jabodetabek Deklarasi Patuh NKRI di Bekasi

Deklarasi untuk patuh kepada pemerintah NKRI ini setelah para pendiri dan pimpinan JI sepakat membubarkan diri pada 30 Juni 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme

Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina

Perlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Relawan Gibran Bagikan Sembako di Jabar, Jatim dan Sumut
Relawan Gibran Bagikan Sembako di Jabar, Jatim dan Sumut

Relawan pendukung Gibran Rakabuming Raka keliling bagi-bagi sembako kepada masyarakat

Baca Selengkapnya
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto: Bila Saya jadi Panglima TNI, Prajurit Jangan Sekali-Kali Arogan!
Jenderal Agus Subiyanto: Bila Saya jadi Panglima TNI, Prajurit Jangan Sekali-Kali Arogan!

Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji seluruh prajurit TNI tidak akan bertindak arogansi.

Baca Selengkapnya
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI

Jamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI

Baca Selengkapnya
FOTO: Hari Donor Darah Sedunia, Ratusan Warga Donorkan Darah Secara Massal di Jakarta
FOTO: Hari Donor Darah Sedunia, Ratusan Warga Donorkan Darah Secara Massal di Jakarta

Peringatan Hari Donor Darah Sedunia tersebut mengangkat tema 'Merayakan 20 Tahun Memberi: Terima Kasih Pendonor Darah'.

Baca Selengkapnya
Jamaah Islamiyah Riau Dibubarkan, Ratusan Anggota Berikrar Setia NKRI
Jamaah Islamiyah Riau Dibubarkan, Ratusan Anggota Berikrar Setia NKRI

Sebagian dari anggota JI Riau itu merupakan mantan napi teroris.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Mantan Ketua Jemaah Islamiyah Akui Organisasinya Salah dan Minta Maaf
Blak-blakan Mantan Ketua Jemaah Islamiyah Akui Organisasinya Salah dan Minta Maaf

Selama perjalanan JI sejak lahir sekitar 30 tahun lalu hingga akhirnya dibubarkan pada 30 Juni 2024, banyak dinamika dan terjadi salah langkah.

Baca Selengkapnya