Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eksistensi Keraton Surakarta di tepian Bengawan Solo

Eksistensi Keraton Surakarta di tepian Bengawan Solo Kegiatan budaya di Bengawan Solo. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejarah berdirinya Kota Solo memang tak lepas dari keberadaan Sungai Bengawan Solo. Kelahiran kota Solo merupakan peristiwa sejarah yang ditandai perpindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala (sekarang Keraton Surakarta), di Kecamatan Pasar Kliwon.

Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo mengatakan, pemilihan lokasi dibangunnya Keraton Surakarta bermakna bagi eksistensi kerajaan. Konsep 'kutaraja' yang dikelilingi benteng Baluwarti dihadirkan di lokasi yang awalnya pusat perdagangan Bengawan Solo. Mengingat di sana ada pertemuan sejumlah sungai yang waktu itu merupakan sarana transportasi perdagangan.

"Pada akhirnya dibangun sebuah istana baru oleh Raja Paku Buwono II di sebelah timur istana lama (Kartasura), yang dekat dengan sungai Bengawan Solo. Selain untuk menjauhi pengaruh para pemberontak yang mungkin masih bersembunyi di Kartasura, juga untuk menghapus kenangan buruk kehancuran istana Kartasura," ujar Winarno.

Kedekatan Keraton Surakarta dengan Sungai Bengawan Solo, kata Winarno, juga menjadi pertimbangan penting. Karena sungai terpanjang di Jawa itu menjadi satu-satunya pusat transportasi air yang menjadi sandaran bagi masyarakat. Pertimbangan lainnya, Bengawan Solo juga mempunyai arti penting dalam hubungan sosial, ekonomi, politik, dan militer antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Keraton Surakarta, sejak zaman itu hingga pada masa Paku Buwono IV dan V merasakan betul kemanfaatan sungai Bengawan Solo.

Tak hanya itu, desa Sala dinilai cukup banyak terdapat tenaga kerja untuk membangun Keraton karena dikelilingi oleh Desa Semanggi, Baturana, dan Gabutan. Alasan politis lainnya adalah untuk menjaga kepentingan VOC. Untuk mengawasi Mataram maka VOC membangun benteng di pusat kota Mataram yang mudah dijangkau dari Semarang sebagai pintu gerbang ke pedalaman.

"Bengawan Solo menjadi jalur lalu lintas, sarana transportasi penting bagi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pada masa Paku Buwono IV, saat itu beliau mengambil istri dari putranya Adipati Cakraningrat dari Madura. Saat diboyong ke Surakarta dari Madura menggunakan perahu Rajamala lewat Bengawan Solo," ujar Winarno.

Ia menambahkan, di masa kejayaan Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono IV dan V selalu menggunakan Sungai Bengawan Solo. Pada masa itu arus perdagangan dan ekonomi menggunakan sungai tersebut.

"Dulu bandarnya kan di Putat, Kampung Beton itu," jelasnya.

Untuk mengenang dan menghormati peristiwa tersebut, sampai sekarang Keraton Surakarta selalu mengadakan ziarah ke Madura pada menjelang bulan puasa. Ziarah dilakukan ke makam leluhur Adipati Cakraningrat dan keluarganya di Kabupaten Sampang maupun di Bangkalan.

"Bulan Ruwah ini kita sudah siapkan ziarah ke Madura, yaitu ke Pamekasan, Sumenep dan Bangkalan. Tanggal 15-17 Mei ini kita akan ziarah ke sana, kan tidak mungkin bias satu hari," tuturnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bentengnya Masih Berupa Pagar Kayu, Begini Penampakan Lukisan Benteng Baluwarti pada Abad ke-18
Bentengnya Masih Berupa Pagar Kayu, Begini Penampakan Lukisan Benteng Baluwarti pada Abad ke-18

Pagelaran dan Sitihinggil telah terbentuk walau masih sederhana.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kali Pepe Solo, Jalur Perdagangan Penting di Era Kerajaan
Sejarah Kali Pepe Solo, Jalur Perdagangan Penting di Era Kerajaan

Dulu Kali Pepe digunakan sebagai jalur perahu yang akan menyalurkan komoditas ke pusat perekonomian Kota Solo.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo
Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo

Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan

Baca Selengkapnya
Sejarah Kabupaten Purwakarta, Dulu Tempat Perjuangan Kini Jadi Kota Pensiunan
Sejarah Kabupaten Purwakarta, Dulu Tempat Perjuangan Kini Jadi Kota Pensiunan

Purwakarta telah berevolusi cukup lama hingga dikenal sebagai kota pensiunan. Kisahnya penuh perjuangan sejak masa pra sejarah.

Baca Selengkapnya
Menilik Asal Usul Sumenep, Daerah yang Mengalami Empat Zaman, Kini Punya Pelabuhan Terbanyak di Jatim
Menilik Asal Usul Sumenep, Daerah yang Mengalami Empat Zaman, Kini Punya Pelabuhan Terbanyak di Jatim

Pernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus

Baca Selengkapnya
Potret Dulu Vs Kini Benteng Kuto Besak Palembang, Dibangun Selama 17 Tahun
Potret Dulu Vs Kini Benteng Kuto Besak Palembang, Dibangun Selama 17 Tahun

Benteng Kuto Besak, bangunan bersejarah yang digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17

Pengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.

Baca Selengkapnya
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10

Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang

Baca Selengkapnya
Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta
Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta

Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.

Baca Selengkapnya
Yuk Jelajahi Wisata Sejarah di Solo, Ada Bunker Kuno Juga Loh!
Yuk Jelajahi Wisata Sejarah di Solo, Ada Bunker Kuno Juga Loh!

Solo terkenal dengan nuansa budaya jawanya yang kental, menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya

Benteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.

Baca Selengkapnya
Melacak Jejak Danau Buatan Segarayasa di Istana Raja-Raja Jawa, Mulai dari Trowulan hingga Yogyakarta
Melacak Jejak Danau Buatan Segarayasa di Istana Raja-Raja Jawa, Mulai dari Trowulan hingga Yogyakarta

Danau buatan itu dibangun untuk berbagai macam keperluan, mulai dari tempat rekreasi hingga latihan perang.

Baca Selengkapnya