Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Embun Es Dieng Muncul di Bulan Mei, Ini Penjelasan BMKG

Embun Es Dieng Muncul di Bulan Mei, Ini Penjelasan BMKG Embun Es Menyelimuti Dieng. ©2019 Merdeka.com/Liputan6.com

Merdeka.com - Tiap kali kemarau tiba, fenomena embun es atau bun upas di Dataran Tinggi Dieng. Tetapi memang kemunculannya tak bisa ditebak. Bisa sekali, atau bahkan berkali-kali.

Tahun 2018 lalu misalnya, embun es muncul lebih dari tiga kali. Satu di antaranya, embun es muncul pada awal Juli 2018, bahkan sangat tebal sehingga merusak hektaran tanaman kentang dan sayuran lainnya.

Embun es juga menyelimuti kawasan yang cukup luas. Dilaporkan, embun es Dieng saat itu muncul di Kecamatan Batur, Banjarnegara hingga di Puncak Sikunir, Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.

Saking tebalnya, warga bahkan sampai bisa mengelupas lapisan es di lapisan plastik tanaman kentang atau sayuran lainnya. Embun es yang menggumpal di atas bebatuan, terpal, dan tanah lapang.

Pada 2018, embun es terjadi pada Juli, di mana kemarau menyebabkan suhu udara begitu dingin. Mendadak sontak pada 2019, embun es Dieng muncul pada Mei. Lazimnya, embun es paling cepat terjadi pada Juni.

Embun es muncul di lapangan timur kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu (18/5/2019). Embun es tipis terdekteksi pada pukul 05.30 WIB, dan segera mencair satu jam setelahnya.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Setyoadjie Prayodhie menerangkan, kemunculan embun es Dieng memang tak bisa diprediksi secara pasti.

Namun, untuk memperkirakan kemunculannya, ada beberapa prasyarat sebelum munculnya embun es, sehingga bisa menjadi acuan atau pertanda.

Di antaranya adalah musim kemarau. Embun es Dieng selalu terhubung dengan tibanya musim kemarau. Pasalnya, saat kemarau, suhu permukaan tanah dan udara akan turun hingga di bawah titik beku.

"Tidak ada tutupan awan sehingga panas terlepas. Udara akan turun ke titik beku," dia menjelaskan, Sabtu malam.

Setyoajide bilang saat ini Banjarnegara, termasuk Dieng, tengah memasuki fase peralihan musim atau pancaroba dari penghujan ke kemarau. Pada musim pancaroba, cuaca harian cenderung sukar diprediksi karena fluktuatif.

Dalam beberapa hari terakhir, cuaca Dieng dan sekitarnya cenderung cerah. Seturut dengan itu, suhu turun hingga titik beku. Titik beku diperoleh saat kisaran suhu 0 derajat celsius atau minus.

Topografi Dataran Tinggi Dieng juga berperan penting dalam menciptakan cuaca lokal yang kerap berubah-ubah. Pasalnya, Dieng berada di dataran lebih dari 2.000 mdpl.

Ia menyebut faktor lokal sangat berpengaruh terhadap munculnya embun es ini. Faktor lokal ditambah perubahan cuaca secara umum menyebabkan fenomena embun es muncul di Dieng.

"Yang terjadi adalah kondensasi embun sehingga muncul fenomena froze atau membeku," dia mengungkapkan.

Mengenai laporan munculnya kabut tebal pada malam sebelum embun es muncul pagi harinya, Setyoadjie bilang kabut tebal bukan lah faktor determinan. Kabut juga tidak bisa menjadi pertanda munculnya embun es.

Namun, kabut tebal jika muncul bersamaan dengan turunnya suhu udara minus, maka ada potensi embun es akan bertambah tebal. Kabut hanya berpengaruh kepada tenal dan tipisnya embun es Dieng.

Meski dianggap menarik bagi wisatawan dan bisa meningkatkan angka kunjungan ke Dieng, akan tetapi munculnya embun es atau bun upas ini juga perlu diwaspadai oleh petani kentang. Pasalnya, tanaman kentang muda dan sayuran lainnya bisa mati karena dicekam embun es yang menempel pada batang dan daun tanaman.

Karenanya, ia meminta agar petani selalu memantau perkembangan cuaca melalui BMKG untuk memulai musim tanam kentang. Diketahui, petani Dieng banyak bertanam kentang pada musim kemarau untuk menghindari serangan jamur dan penyakit lainnya.

"Diusahakan saat embun es diperkirakan muncul, tanaman sudah cukup dewasa sehingga tidak terdampak fatal," dia mengungkapkan.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuaca Dingin Ekstrem Landa Dieng, Wisatawan Bikin Es Krim Secara Alami
Cuaca Dingin Ekstrem Landa Dieng, Wisatawan Bikin Es Krim Secara Alami

Cuaca ekstrem ini biasa terjadi setiap Agustus-September.

Baca Selengkapnya
Sudah 3 Hari Kompleks Candi Arjuna Dieng Diselimuti Es, Begini Potretnya
Sudah 3 Hari Kompleks Candi Arjuna Dieng Diselimuti Es, Begini Potretnya

Suhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna Minggu (14/7), pukul 05.30 WIB, tercatat mencapai minus 1 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau
Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau

Dieng Culture Festival rencananya akan digelar akhir Agustus tahun ini.

Baca Selengkapnya
Suhu Mencapai Minus Satu Derajat Celsius, Begini Kondisi Dieng yang Kembali Membeku
Suhu Mencapai Minus Satu Derajat Celsius, Begini Kondisi Dieng yang Kembali Membeku

Embun es ke-5 yang tercatat di tahun ini. Begini kondisi Dieng yang kembali membeku.

Baca Selengkapnya
Mengenal Embun Upas, Fenomena yang Kembali Muncul di Wisata Gunung Bromo
Mengenal Embun Upas, Fenomena yang Kembali Muncul di Wisata Gunung Bromo

Kepala Bagian Tata Usaha TN BTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan soal fenomena embun upas.

Baca Selengkapnya
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas

Hujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.

Baca Selengkapnya
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru

BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik

Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba

Baca Selengkapnya
Niat Lihat Lautan Awan Malah Lautan Manusia, Momen Para Wisatawan Ramai Berkunjung ke Dieng Ini Curi Perhatian
Niat Lihat Lautan Awan Malah Lautan Manusia, Momen Para Wisatawan Ramai Berkunjung ke Dieng Ini Curi Perhatian

Para pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dampak Nyata El Nino, Bendung Cipamingkis di Bogor Mengering
FOTO: Dampak Nyata El Nino, Bendung Cipamingkis di Bogor Mengering

Kondisi ini terjadi dalam sebulan terakhir. Volume air semakin surut sejak musim kemarau tiba. Inilah penampakannya!

Baca Selengkapnya
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini

Dalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.

Baca Selengkapnya
Menikmati Sensasi Gumpalan Awan di Gunung Embun, Pesona Hutan Mangrove Hingga Museum Sadurengas
Menikmati Sensasi Gumpalan Awan di Gunung Embun, Pesona Hutan Mangrove Hingga Museum Sadurengas

Kaltim memiliki banyak destinasi wisata eksotis yang bisa dinikmati para wisatawan.

Baca Selengkapnya