Embun Es Dieng Muncul di Bulan Mei, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Tiap kali kemarau tiba, fenomena embun es atau bun upas di Dataran Tinggi Dieng. Tetapi memang kemunculannya tak bisa ditebak. Bisa sekali, atau bahkan berkali-kali.
Tahun 2018 lalu misalnya, embun es muncul lebih dari tiga kali. Satu di antaranya, embun es muncul pada awal Juli 2018, bahkan sangat tebal sehingga merusak hektaran tanaman kentang dan sayuran lainnya.
Embun es juga menyelimuti kawasan yang cukup luas. Dilaporkan, embun es Dieng saat itu muncul di Kecamatan Batur, Banjarnegara hingga di Puncak Sikunir, Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
-
Mengapa cuaca ekstrem di Dieng menarik wisatawan? Fenomena ini menjadi salah satu daya pikat bagi wisatawan.
-
Dimana embun es di Dieng bisa ditemukan? Pada pagi hari, suhu di Dieng mencapai 2 derajat celsius. Dalam kesempatan itu, Brent Sastro mengunjungi halaman kompleks Candi Arjuna. Pada area sabana atau rerumputan di kompleks candi itu, tampak beberapa rumput sudah diselimuti embun salju.
-
Bagaimana suhu di Dieng saat embun es muncul? Pada pagi hari, suhu di Dieng mencapai 2 derajat celsius.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata Dieng? Dieng merupakan daerah yang sering dijuluki sebagai Negeri Atas Awan. Hal ini dikarenakan banyaknya pemandangan indah yang bisa dinikmati oleh wisatawan di wilayah tersebut.
-
Apa yang terjadi di Dieng pada awal musim kemarau? Pada awal Juni ini, sudah muncul embun es pada beberapa lokasi di Dieng.
-
Apa yang terjadi di Dieng saat cuaca dingin ekstrem? Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es.
Saking tebalnya, warga bahkan sampai bisa mengelupas lapisan es di lapisan plastik tanaman kentang atau sayuran lainnya. Embun es yang menggumpal di atas bebatuan, terpal, dan tanah lapang.
Pada 2018, embun es terjadi pada Juli, di mana kemarau menyebabkan suhu udara begitu dingin. Mendadak sontak pada 2019, embun es Dieng muncul pada Mei. Lazimnya, embun es paling cepat terjadi pada Juni.
Embun es muncul di lapangan timur kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu (18/5/2019). Embun es tipis terdekteksi pada pukul 05.30 WIB, dan segera mencair satu jam setelahnya.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Setyoadjie Prayodhie menerangkan, kemunculan embun es Dieng memang tak bisa diprediksi secara pasti.
Namun, untuk memperkirakan kemunculannya, ada beberapa prasyarat sebelum munculnya embun es, sehingga bisa menjadi acuan atau pertanda.
Di antaranya adalah musim kemarau. Embun es Dieng selalu terhubung dengan tibanya musim kemarau. Pasalnya, saat kemarau, suhu permukaan tanah dan udara akan turun hingga di bawah titik beku.
"Tidak ada tutupan awan sehingga panas terlepas. Udara akan turun ke titik beku," dia menjelaskan, Sabtu malam.
Setyoajide bilang saat ini Banjarnegara, termasuk Dieng, tengah memasuki fase peralihan musim atau pancaroba dari penghujan ke kemarau. Pada musim pancaroba, cuaca harian cenderung sukar diprediksi karena fluktuatif.
Dalam beberapa hari terakhir, cuaca Dieng dan sekitarnya cenderung cerah. Seturut dengan itu, suhu turun hingga titik beku. Titik beku diperoleh saat kisaran suhu 0 derajat celsius atau minus.
Topografi Dataran Tinggi Dieng juga berperan penting dalam menciptakan cuaca lokal yang kerap berubah-ubah. Pasalnya, Dieng berada di dataran lebih dari 2.000 mdpl.
Ia menyebut faktor lokal sangat berpengaruh terhadap munculnya embun es ini. Faktor lokal ditambah perubahan cuaca secara umum menyebabkan fenomena embun es muncul di Dieng.
"Yang terjadi adalah kondensasi embun sehingga muncul fenomena froze atau membeku," dia mengungkapkan.
Mengenai laporan munculnya kabut tebal pada malam sebelum embun es muncul pagi harinya, Setyoadjie bilang kabut tebal bukan lah faktor determinan. Kabut juga tidak bisa menjadi pertanda munculnya embun es.
Namun, kabut tebal jika muncul bersamaan dengan turunnya suhu udara minus, maka ada potensi embun es akan bertambah tebal. Kabut hanya berpengaruh kepada tenal dan tipisnya embun es Dieng.
Meski dianggap menarik bagi wisatawan dan bisa meningkatkan angka kunjungan ke Dieng, akan tetapi munculnya embun es atau bun upas ini juga perlu diwaspadai oleh petani kentang. Pasalnya, tanaman kentang muda dan sayuran lainnya bisa mati karena dicekam embun es yang menempel pada batang dan daun tanaman.
Karenanya, ia meminta agar petani selalu memantau perkembangan cuaca melalui BMKG untuk memulai musim tanam kentang. Diketahui, petani Dieng banyak bertanam kentang pada musim kemarau untuk menghindari serangan jamur dan penyakit lainnya.
"Diusahakan saat embun es diperkirakan muncul, tanaman sudah cukup dewasa sehingga tidak terdampak fatal," dia mengungkapkan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem ini biasa terjadi setiap Agustus-September.
Baca SelengkapnyaSuhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna Minggu (14/7), pukul 05.30 WIB, tercatat mencapai minus 1 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaDieng Culture Festival rencananya akan digelar akhir Agustus tahun ini.
Baca SelengkapnyaEmbun es ke-5 yang tercatat di tahun ini. Begini kondisi Dieng yang kembali membeku.
Baca SelengkapnyaKepala Bagian Tata Usaha TN BTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan soal fenomena embun upas.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaPara pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi dalam sebulan terakhir. Volume air semakin surut sejak musim kemarau tiba. Inilah penampakannya!
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki banyak destinasi wisata eksotis yang bisa dinikmati para wisatawan.
Baca Selengkapnya