Emil Pantau UN 937 Siswa Berkebutuhan Khusus: Penyelenggaraan Lancar dan Baik
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan pelaksanaan ujian nasional bagi siswa berkebutuhan khusus berjalan baik. Meski ada sedikit hambatan, namun hal teknis itu masih bisa diatasi.
Di wilayah Jawa Barat tercatat ada 937 penyandang disabilitas sebagai peserta ujian jenjang SMA dari 324 Sekolah Luar Biasa (SLB).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memantau langsung pelaksanaan ujian di SLB Negeri A di Wyataguna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung. Terlihat belasan siswa mengikuti Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) dan menjawab soal dengan tulisan braile. Mereka ditempatkan di tiga kelas berbeda.
-
Bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam ujian? Caranya yakni dengan membaca doa menghadapi ujian agar diberi kemudahan dan kelancaran sesuai yang diinginkan.
-
Siapa yang mengapresiasi Ridwan Kamil? Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta.
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
-
Siapa yang bisa mendapat manfaat dari kata-kata semangat ujian? Selain untuk diri sendiri, Anda juga dapat berbagi semangat dan dukungan kepada sahabat melalui kata-kata semangat ujian sekolah.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
Usai peninjauan, Ridwan Kamil mengapresiasi pihak sekolah yang melakukan pelayanan dengan baik. Peserta mendapat bantuan sesuai dengan prosedur, bahkan ada beberapa peserta ujian yang mendapat pendampingan secara langsung.
"Pelaksanaan ujian saya lihat penyelenggaraan baik. Semua anak-anak kebutuhan berbeda dilayani dengan cari baik," terangnya, Selasa (2/4).
"Ada beberapa penyandang disabilitas juga dilakukan pendampingan secara lisan, kemudian yang tuna netra tadi saya lihat lancar membaca soal-soal braillenya," lanjutnya.
Secara khusus, Ridwan Kamil mengapresiasi keberhasilan tiga lulusan SMALB dari SLB Negeri A Kota Bandung yang sudah bekerja di sektor perbankan di Jakarta. Menurutnya, ini menandakan pendidikan inklusi di Jawa Barat memiliki standar yang baik untuk diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan.
"Jadi, ini menandakan inklusi ini Insya Allah sudah menjadi sebuah hal yang kita jadikan standar baik dalam pendidikan sekolah inklusi maupun pekerjaan. Dan ini membuktikan selama individu itu mampu, tidak boleh ada diskriminasi," katanya.
Sektor industri perbankan saat ini memiliki jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh penyandang disabilitas, seperti customer service dan bidang pekerjaan lain yang memerlukan skill komputer secara khusus.
"Dan tahun ini rencananya juga sudah ada kesediaan sekitar delapan bank nasional yang juga siap menerima mereka-mereka yang disabilitas," tegas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika, mengklaim bahwa penyelenggaraan UNBK berjalan lancar. Kalaupun ada kendala teknis, semuanya bisa diselesaikan.
"Jadi ada trouble saat pelaksanaan ujian di sesi pertama, siswa itu bisa melanjutkan di sesi kedua. Baru laporan-laporan seperti itu. Mudah-mudahan semua lancar sampai hari terakhir," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengklaim UNBK tingkat SMA sudah merata di setiap sekolah. Ujian tersebut diikuti 226.610 siswa dari 1.589 SMA di Jabar akan mengikuti ujian tersebut.
Dia mengaku, telah melakukan serangkaian persiapan agar pelaksanaan UNBK SMA ini berjalan lancar. Mulai dari memastikan tidak ada gangguan pasokan listrik dan koneksi internet saat ujian berlangsung.
"Insya Allah 100 persen (ujian di Jabar) pakai komputer," imbuhnya.
Meski begitu, Dewi menyatakan belum semua SMA mampu menggelar UNBK dalam satu sesi karena ketersediaan komputer yang kurang memadai. Berdasarkan data dinas pendidikan, baru sebanyak 22 persen SMA yang mampu menggelar ujian dalam satu sesi, 35 persen dua sesi dan 43 persen masih menggelar ujian dalam 3 sesi.
"Jadi tetap ada paling banyak sih di tiga sesi ya, itu jumlahnya sekitar 43 persen. Ya karena keterbatasan dari komputernya sendiri," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski kejuaraan baru menginjak hari pertama, euforia mulai terasa di gedung disebut mirip Allianz Arena, markas klub sepak bola asal Jerman, Bayern Munchen.
Baca SelengkapnyaMendapat serangan dari Pramono Anung, Ridwan Kamil lantas membalas dengan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Perintahkan BUMN Beri Kontribusi ke Masyarakat, BKI Ambil Langkah Begini
Baca SelengkapnyaPanitia dan peserta tes CPNS tersebut sedang berusaha memperbaiki sepatu yang jebol.
Baca SelengkapnyaPria akrab disapa Kang Emil ini ingin agar Jakarta bisa lebih humanis dan dapat menghormati kaum disabilitas.
Baca SelengkapnyaMerasa iba, panitia ujian tampak memberi bantuan untuk para peserta CASN agar bisa ikuti ujian.
Baca SelengkapnyaHarapan kaum disabilitas ialah kehadiran negara kepada mereka, serta terkait pemberdayaan.
Baca SelengkapnyaPendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan holistik dalam penanganan disabilitas.
Baca SelengkapnyaDua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca Selengkapnya