Emil Sebut Pelajar Diamankan Saat Hari Buruh Permalukan Orang Tua
Merdeka.com - Ratusan kelompok pemuda yang diduga mengganggu ketertiban umum saat peringatan hari buruh sudah didominasi pelajar SMP dan SMA. Meski demikian, mereka harus bertanggungjawab dan menerima konsekuensi akibat tindakannya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku, sudah menerima informasi bahwa sebagian besar dari peserta aksi sudah diamankan pihak kepolisian. Semua pihak harus menyadari bahwa sesuatu hal yang melawan hukum ada sanksi yang harus diterima.
"Kami sangat menyesalkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Dari klasifikasinya ternyata masih ada yang pelajar SMA SMP, yang menurut pandangan saya mungkin hanya ikut-ikutan," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (2/5).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
"Tapi pada saat dia melanggar, risiko menjadi sebuah konsekuensi, termasuk yang masih pelajar, berarti orang tuanya yang terkena getahnya. Selain dihukum, orangtuanya dipermalukan," lanjutnya
Baginya, hal Ini harus menjadi pelajaran bahwa kebebasan berpendapat itu ada tata caranya. Selama tidak menyalahi aturan dan mengganggu ketertiban umum, maka tidak akan ada masalah.
Pria yang akrab disapa Emil ini meminta pihak kepolisian mengklasifikasi sekolah dari para pelajar yang diamankan. Pihak orang tua pun diimbau untuk lebih melakukan penekanan di zona pendidikan dalam keluarga.
Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu efek masifnya informasi. Fenomena yang ada di luar negeri mereka tiru meski tidak ada relevansinya dengan budaya maupun sistem politik di Indonesia.
Ia mencontohkan negara Spanyol yang memang di era kepemimpinan Francisco Franco dinilai sebagai diktator fasis. Sementara di Indonesia, para pemimpin dipilih oleh masyarakat lewat pesta demokrasi.
"Sehingga tidak menemukan relevansinya, makanya saya bilang kebanyakan hanya ikut-ikutan saja. Yang penting hari ini bukan soal apa yang disampaikannya tapi cara menyampaikannya yang perlu kita edukasi dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, Peringatan hari buruh di Kota Bandung diwarnai aksi ratusan pemuda turun ke jalan. Pihak kepolisian mengamankan mereka karena dianggap mengganggu ketertiban umum dengan melakukan aksi vandalisme di sejumlah fasilitas umum.
Dari pantauan, salah satu aksi vandalisme terlihat di tembok SLB C Plus, Jalan Singa Perbangsa, Kota Bandung. Tulisan menggunakan cat semprot 'Kapitalisme Jahat', 'Polisi ACAB (All Cops are Bastrad)' tertera di tembok.
Khawatir aksinya semakin meresahkan, polisi membubarkan massa sekaligus mengamankan ratusan pemuda ke Mapolrestabes Bandung. Pasalnya, sempat terjadi kericuhan antar kedua belah pihak. Setelah dikumpulkan, mereka digunduli, didata serta dimintai keterangan terkait motifnya.
Dari data yang berhasil dihimpun, pemuda yang diamankan diduga terlibat dalam aksi tersebut berjumlah 619 orang. Dari jumlah itu, yang masuk kategori dewasa 326 orang, dibawah umur 293 orang. Ada 14 oran wanita yang empat di antaranya di bawah umur.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaEnam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA sudah melakukan koordinasi dan pemantauan penanganan peserta unjuk rasa berusia anak di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaEri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
Baca Selengkapnya