Empat Balita Penderita Gagal Ginjal Akut di Tangerang Meninggal
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat empat dari enam balita penderita gagal ginjal akut meninggal dunia. Dua balita lainnya saat ini masih dalam perawatan di RSCM Jakarta.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Faridz, menegaskan data tersebut didapat berdasarkan laporan yang diterima Dinkes Kabupaten Tangerang dari pihak Rumah Sakit yang menangani pasien.
"Dari enam pasien yang dirawat di RSCM ada yang meninggal, Juli sampai Oktober yang meninggal 4 balita," terang Faridz, dikonfirmasi, Selasa (25/10).
-
Apa itu gagal ginjal? Gagal ginjal adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, namun dengan kebiasaan baik yang konsisten, risiko terjadinya kondisi ini dapat diminimalisir.
-
Apa penyebab utama gagal ginjal kronis? Penyebab gagal ginjal kronis adalah kondisi yang memengaruhi fungsi ginjal secara bertahap dan tidak dapat pulih.
-
Mengapa penyakit ginjal polikistik bisa menyebabkan gagal ginjal pada anak? Penyakit ginjal polikistik, yaitu gangguan ginjal yang ditandai dengan adanya banyak kista di dalam ginjal. Kista ini bisa membuat ginjal bengkak dan merusak jaringan ginjal yang normal. Penyakit ini biasanya bersifat keturunan.
-
Kapan anak rentan gagal ginjal? Dalam era modern ini, kesehatan anak menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua.
-
Apa yang membuat ginjal terganggu? Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi. Ketika dehidrasi terjadi, fungsi ginjal Anda akan terganggu.
-
Siapa yang berisiko mengalami gagal ginjal akut? Gagal ginjal akut dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
Dia belum dapat memastikan lebih rinci penyebab kematian empat anak balita penderita gagal ginjal akut tersebut. Sebab, empat dari anak balita yang meninggal dunia itu berusia lima tahun ke bawah.
"Umur 5 tahun 1 orang, umur 2 tahun 1 orang, umur 1 tahun 2 orang. Dengan jenis kelamin 1 perempuan dan 3 laki-laki," terang Faridz.
Diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal nasional menjadi 255 per 24 Oktober 2022. Angka ini bertambah 10 kasus dari data 23 Oktober 2022 sebanyak 245 kasus.
Juru Bicara Komunikasi Kemenkes M. Syahril mengungkapkan, terdapat 143 pasien yang meninggal atau angka kematian sebesar 56 persen. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa kasus kematian tersebut merupakan kasus lama.
Kemenkes telah mendatangkan 26 vial obat penawar gagal ginjal akut yaitu Fomepizole yang terdiri dari 10 vial obat Fomepizole dari Singapura dan 16 vial dari Australia. Nantinya, Kemenkes akan mendatangkan ratusan vial dari Jepang dan Amerika Serikat sekitar 200 vial.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyakit gagal ginjal anak awalnya masuk dari obat sirop yang dikonsumsi. Menurut dia, dalam setiap obat sirop digunakan pelarut tambahan.
"Ini adalah pelarut tambahan yang memang sangat jarang ditulis di senyawa aktif obat dan pelarut tambahan sebenarnya tidak berbahaya. Tapi kalau kualitas produksi pelarut tambahan buruk, dia menghasilkan cemaran cemaran," jelas Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10).
Cemaran tersebut yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG) danethylene glycol butyl ether (EGBE).bBudi mengatakan, tiga senyawa tersebut masuk ke tubuh dan terjadi proses metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang alamiah itu mengubah senyawa tersebut menjadi asam oksalat, zat kimia berbahaya.
"Metabolisme mengubah jadi asam oksalat, nah ini berbahaya asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat. Jadi kaya kristal kecil tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil tajam di Balita kita ya rusak ginjalnya," kata Menkes.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaIroninya, pelaku adalah ayah kandung empat bocah itu sendiri.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaAnak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKeempat jasad bocah ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang mencium bau menyengat dari TKP.
Baca SelengkapnyaProsedur pencucian darah menggunakan mesin khusus ini dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal.
Baca Selengkapnya