Empat Fakta Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia
Merdeka.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkap empat fakta meningkatnya penularan Covid-19 di Indonesia. Pertama, terlihat dari reproduction rate seluruh pulau di Indonesia sudah berada di atas angka 1.
“Seluruh pulau sudah berada di atas angka 1 (1,02-1,12), yang artinya penularan masih ada dan terjadi di komunitas dengan pola penambahan kasus berlipat atau eksponensial,” katanya melalui keterangan tertulis dilansir dari covid19.go.id, Rabu (9/2).
Menurutnya, angka reproduction rate ini perlu diamati hingga dua pekan ke depan sebelum disimpulkan bahwa kondisi penularan cukup mengkhawatirkan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana cara menjaga lingkungan agar tetap sehat? Dengan tersedianya sistem yang mengharuskan setiap lingkungan untuk menjaga kebersihan dari lingkungan, maka bisa didapatkan sebuah kondisi lingkungan yang kondusif dan tertata dengan baik.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
Kedua, penambahan kasus harian Covid-19 di Banten, DKI Jakarta, dan Bali sudah melampaui gelombang kedua yang dipicu varian Delta. Kondisi ini berpotensi memunculkan gelombang kasus baru di Indonesia.
Ketiga, terjadi tren kenaikan rawat inap di rumah sakit rujukan Covid-19 secara konsisten sejak 21 Januari 2022.
“Jika tidak segera diantisipasi, maka dapat menyebabkan peningkatan keterisian rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” ujarnya.
Keempat, persentase penyumbang kematian terbanyak yaitu orang dengan usia lanjut, pengidap komorbid, dan orang yang belum divaksinasi. Jika angka kematian terus bertambah, maka berpeluang meningkatkan kebutuhan alat, material, dan obat-obatan Covid-19 dalam jumlah besar.
Melihat empat fakta tersebut, Wiku menilai upaya pengendalian Covid-19 perlu dievaluasi dan ditingkatkan di lingkungan masyarakat. Di antaranya kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan dan secara sukarela melengkapkan dosis vaksinasi.
Dia menegaskan langkah ini penting karena orang yang patuh protokol kesehatan masih bisa terpapar Covid-19. Untuk itu perlu mengevaluasi kedisiplinan secara kolektif termasuk melengkapinya dengan vaksinasi untuk bisa saling menjaga.
Khusus terkait efektivitas vaksinasi, merujuk dari Studi Buchan dkk di Ontario Kanada (2021), menyatakan bahwa kekebalan terhadap Covid-19 pada individu akan semakin tinggi seiring dosis vaksinasi yang diterima. Bahkan lebih tinggi 25 persen terhadap varian Omicron setelah mendapatkan booster dosis ketiga.
Selain itu, perlu proaktif melakukan testing. Wiku mengatakan upaya ini penting dilakukan karena sekalipun tak bergejala, kasus positif masih bisa menularkan. Dengan testing, maka seseorang bisa secara valid dinyatakan terpapar.
Masyarakat juga harus membatasi mobilitas serta menjauhi aktivitas di area kerumunan atau ramai. Wiku mengingatkan bahwa semakin tinggi mobilitas maka semakin besar peluang bertemu banyak orang. Begitu juga ketika beraktivitas di tempat ramai.
“Oleh karena itu, di masa penularan kasus yang tinggi ini, sikap hati-hati harus terus ditumbuhkan dan dapat diwujudkan dengan membiasakan diri mempertimbangkan dan menilai risiko penularan sebelum beraktivitas,” ucapnya.
Melakukan skrining kesehatan termasuk menggunakan PeduliLindungi sebelum memasuki fasilitas publik juga harus dilakukan. Hal ini penting mengingat fasilitas publik cenderung padat pengunjung dengan beragam riwayat aktivitas dan perjalanan.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengimbau untuk tidak memperbolehkan orang yang sudah jelas bergejala memasuki fasilitas publik. Bahkan bagi yang terlanjur masuk, harus segera diisolasi di tempat terpisah (emergency room).
"Dengan demikian, mencegah penularan di dalam fasilitas publik, maka harus dipastikan seluruh orang yang bisa masuk ialah orang yang benar-benar sehat," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya