Empat korban gempa Palu ditemukan tinggal tulang belulang
Merdeka.com - Empat jenazah korban gempa Palu yang ditemukan di lokasi terparah di Kelurahan Balaroa hangus terbakar. Kondisinya saat ditemukan menyisakan tulang belulang.
Jenazah terbungkus kaku dalam kantong mayat dan belum dievakuasi ke rumah sakit, Selasa sore (2/10). Dikutip dari Antara.
"Mereka terbakar karena saat kejadian itu, rumah mereka juga ikut terbakar dan sebagian tertimbun," kata Idham, saksi mata di lokasi kejadian Kelurahan Balaroa, Selasa.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Kelurahan Balaroa didiami lebih dari 13 ribu jiwa tersebar di 33 RT. 13 RT di antaranya porak poranda dihajar gempa. Diperkirakan jumlah jiwa di titik itu mencapai 5.000 orang.
Sejak evakuasi dilakukan dalam dua hari terakhir baru 12 jenazah ditemukan.
"Sebagian sudah ditemukan pihak keluarga dan langsung diambil untuk dimakamkan," kata Lurah Balaroa Rahmansyah.
Empat jenazah lagi hingga Selasa sore sudah dievakuasi dari lokasi namun belum diserahkan ke rumah sakit.
Rahmansyah mengatakan, pascagempa baru satu orang yang datang melapor bahwa tiga keluarganya telah dimakamkan langsung oleh pihak keluarga.
"Mungkin banyak lagi yang sudah menemukan jenazah tetapi tidak dilaporkan ke kami," katanya.
Lokasi kejadian di Balaroa merupakan lokasi terparah dari sejumlah titik kerusakan akibat gempa di Kota Palu.
Lokasi yang sebelumnya berbukit itu hanya dalam waktu sekejap menjadi rata karena seluruh permukaan tanahnya bergerak, berpindah dari satu titik ke titik lainnya.
Seperti longsor, tanah di lokasi ini bergeser dari arah barat ke arah timur. Kondisi ini menyebabkan rumah banyak yang tertimbun.
Pada Jumat (28/9) malam, lokasi ini terang benderang karena sebagian rumah korban gempa terbakar. Api menjalar dari satu rumah ke rumah lainnya sehingga lokasi ini tampak seperti lautan api.
Kebakaran ini tidak dihiraukan warga karena panik dan masing-masing menyelamatkan diri dari tsunami dan mencari tempat aman di ketinggian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan 48 orang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca Selengkapnya