Empat orang ditangkap karena oplos galon kemasan dengan air sumur
Merdeka.com - Demi meraup untung besar, pengusaha air minum kemasan di Tangerang nekat berbuat kriminal. Mereka akhirnya harus berurusan dengan polisi lantaran mengoplos air minum kemasan yang dijual.
Polisi dari Polsek Jatiuwung mengamankan empat pekerja usaha minuman kemasan oplosan. Yakni pemilik dan karyawan berinisial S, A, STS, J. Seorang berinisial E masih DPO.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf menerangkan, pengungkapan kasus minuman kemasan oplosan itu bermula dari penelusuran timnya yang curiga dengan gerak-gerik agen minuman kemasan di Perumahan Garden City Gerbang Raya, RT 07 RW 25, Periuk, Tangerang.
-
Bagaimana Ufo menjalankan bisnis minuman? Gerai pertama Haus! dibuka satu hari menjelang hari raya Idulfitri.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
-
Mengapa resep minuman kekinian ini menguntungkan? Menjalankan usaha minuman yang sedang populer bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
-
Dimana minuman tersebut dijual? Bagi pecinta minuman di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam minuman seperti Milo Dinosaurus, Passion Fruit Sparkling Tea, Brown Sugar Milk, Hojicha Latte dan Es Kopi Pandan.
-
Mengapa Ufo akhirnya memilih bisnis minuman? Ufo kemudian tergugah untuk menjual produk minuman dengan harga terjangkau bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
"Pelaku memalsukan minuman air kemasan itu, dengan mengisi air menggunakan air sumur," ucap Kapolsek Jumat (28/9).
Galon yang sudah terisi air sumur akan diantar ke perumahan Garden City untuk dilakukan pemasangan tutup galon oleh tersangka S, A dan J. Kemudian dilanjutkan pendistribusian oleh STS menggunakan mobil pickup.
"Mereka bisa produksi mulai 100 hingga 150 galon perhari," kata Eliantoro.
Mereka menggunakan merek minuman kemasan ternama. Warga tertipu karena tutup minuman kemasan ini menggunakan merek ternama.
"Ini kita masih terus lakukan pengejaran terhadap komplotan lainnya yang bekerja bersama pelaku yang sudah kami tangkap," ungkap Eliantoro.
Dari tindakan kriminal ini, bisnis minuman kemasan galon oplosan itu berhasil meraup omzet hingga Rp 90 juta perbulan. Eliantoro menjelaskan, yang juga membuat curiga adalah harga dari galon oplosan ini pun hanya dibanderol Rp 3.000.
"Pemilik yang berinisial E berhasil melarikan diri usai kita gerebek di kawasan Periuk. Namun, empat lainnya berhasil diamankan saat hendak mendistribusikan air galon ke beberapa lokasi di wilayah Tangerang," terang Kapolsek.
Akibat perbuatan para pelaku dijerat perlindungan konsumen sebaggimana dimaksud dalam pisal 62 UURI No. 8 tahun 1999 tentang pedindungan konsumen dipidana penjara paling lama 5 tahun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara TKP kedua, di Jalan Gelatik, kelurahan Sawah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengamankan dua tersangka.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaPabrik miras itu mampu memproduksi 900 botol plastik ukuran 600 mili liter setiap kali produksinya.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus empat pelaku penyalahgunaan pupuk bersubsidi untuk dijual secara ilegal. Barang bukti diamankan 17,2 ton pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaMenetapkan sebanyak lima orang tersangka dalam kasus BBM oplosan
Baca SelengkapnyaPolda Sumut baru-baru ini kembali mengungkap tempat pengoplosan gas LPG bersubsidi di Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaSepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Praktik ilegal tersangka dicurigai warga hingga dilaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menerima uang sebesar Rp14 juta setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter.
Baca SelengkapnyaTabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca Selengkapnya