Empat Orang Tewas Demo Rusuh di Waena: Tiga Sipil dan Satu TNI AD
Merdeka.com - Empat orang meninggal akibat demo berujung anarkis yang terjadi di Waena, Senin (23/9). Salah satu korban adalah anggota TNI AD. Tiga lainnya adalah warga sipil.
"Benar dari empat orang yang meninggal, termasuk tiga warga sipil dan satu anggota TNI AD. Pada saat ini, jenazahnya masih di RS Bhayangkara," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf Rodja seperti dilansir Antara.
Kapolda belum dapat menyebutkan penyebab kematian ketiga warga sipil. Alasannya, masih dalam pemeriksaan dokter.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Sedangkan penyebab meninggalnya satu anggota TNI yakni Praka Zulkifli, anggota Yonif 751 Raider, akibat luka-luka diduga terkena benda tajam dan lemparan batu.
Dari laporan yang diterimanya, aksi anarkis dilakukan pendemo terjadi di kawasan Expo, Waena. Bermula saat mereka hendak dipulangkan dari halaman Universitas Cenderawasih dengan menggunakan 15 truk.
Kapolda melanjutkan, saat melintas di Jembatan Waena, peserta aksi minta diturunkan. Lantas mereka menyerang anggota TNI AD.
"Usai menyerang, pendemo melarikan diri ke kawasan Expo sambil menyerang pasukan," jelas Irjen Pol. Rodja yang pernah sebagai Kapolda Papua Barat.
Selain menyebabkan empat orang meninggal, tercatat enam anggota Brimob luka-luka. Mereka harus mendapat penanganan intensif di RS Bhayangkara. Sementara itu, warga sipil yang terluka dan dirawat di RS Bhayangkara tercatat 20 orang.
Menko Polhukam Wiranto sudah mendapat laporan mengenai kondisi dan korban rusuh di Waena. Namun Wiranto belum bersedia memberi penjelasan. Dia berdalih masih menunggu kabar terkini.
"Laporan masih terus mengalir ke saya. Nanti Mabes Polri akan menjelaskan lewat humas. Dan besok lengkap kita sampaikan kepada Anda. Sekarang masih sporadis," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (23/9).
Wiranto hanya menekankan, aparat keamanan masih berjaga di Waena. Apalagi sudah jatuh korban dari kedua belah pihak.
"Penanganan masih terus dilakukan aparat keamanan, terutama di Wamena ada pembakaran-pembakaran, dan sudah ada korban juga dari kedua belah pihak. Tapi secara rinci nanti. Karena disampaikan oleh Humas Kapolri atau besok setelah kita dapat laporan lengkap kota sampaikan ke masyarakat," ungkap Wiranto.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan instruksi tegas pada aparat yang menangani kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Menurut dia, Jokowi menginstruksikan agar semua masalah diselesaikan dengan proporsional dan profesional.
"Sudah, tadi sudah disampaikan pada saat pertemuan pertama ya. Instruksi presiden jelas, supaya diselesaikan dengan cara-cara proporsional dan profesional," kata Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan, Jokowi juga meminta agar semua masalah ditangani tanpa emosi. Serta tindakan yang represif.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari keluhan warga terkait para pekerja yang bekerja sampai larut malam
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.
Baca Selengkapnya