Empat Orang Utan Dilepasliarkan di TNBBBR Kalteng
Merdeka.com - Empat individu orang utan dilepasliarkan di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (18/5). Sebelumnya, satwa dilindungi itu telah menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng.
Keempat individu orang utan yang dilepasliarkan terdiri dari dua jantan dan dua betina. . Kempatnya sudah diberi nama, yakni: Itang, Dius, Jazzboy dan Sebangau.
Pelepasliaran kali ini merupakan yang pertama pada tahun 2022. Total sudah 186 orang utan dilepasliarkan ke hutan itu sejak tahun 2016. Empat di antaranya berhasil melahirkan.
-
Bagaimana cara orang utan dilindungi di Kawasan Hutan Labanan? Konservasi ini dikelola langsung oleh Centre for Orangutan Protection (COP).
-
Bagaimana Taman Nasional Tiga Puluh melindungi orang utan? Di sini juga orang utan dilakukan proyek pelepas-liaran mereka di alam bebas.
-
Kenapa Taman Nasional Tiga Puluh penting untuk orang utan? Gerakan ini diinisiasikan oleh Konservasi Ekosistem Hutan Sumatra untuk menjaga dan melestarikan satwa-satwa endemik yang langka dan terancam punah akibat adanya perburuan liar dan habitatnya yang mulai hancur.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Jaga Sebaran Orang Utan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai TNBBBR Sadtata Noor Adirahmanta menjelaskan, pihaknya memanfaatkan daerah aliran sungai (DAS) Hiran untuk pelepasliaran orang utan sejak tahun 2019. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga sebaran orang utan rehabilitasi yang dilepasliarkan ke TNBBBR.
"Upaya bersama ini telah membantu orang utan membentuk populasi orang utan liar yang mandiri dan lestari. Tercatat 4 kelahiran alami di TNBBBR sejak 2016 pelepasliaran orang utan pertama kali dilakukan di sini (di TNBBBR)," kata Sadtata, melalui keterangan tertulis diterima merdeka.com, Rabu (18/5).
Dia menerangkan, 4 kelahiran alami itu merupakan capaian luar biasa bagi keberadaan orang utan kalimantan yang saat ini berstatus "sangat terancam punah".
"Bersama dengan para pemangku kepentingan, kami akan terus berupaya menjaga keberadaan orang utan kalimantan, yang memiliki peran sangat penting dalam menjaga kualitas hutan dan keutuhan ekosistem," jelas Sadtata.
Rehabilitasi di Gugusan Pulau Salat
Balai TNBBBR bekerja sama dengan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) dalam rehabilitasi dan pelepasliaran ini. Ketua Pengurus Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan, pelepasliaran kali ini sekaligus memperingati hari Kebangkitan Nasional dan Hari Keanekaragaman Hayati.
"Saat ini kita berada di tahun ketiga pandemi Covid-19, namun kami tetap berkomitmen penuh untuk melepasliarkan orangutan dari pusat-pusat rehabilitasi kami ke hutan dengan aman. Pandemi mungkin menjadi kendala baru bagi kami. Namun bukan berarti tidak bisa diatasi dan tidak menghentikan upaya kami untuk bekerja menyelamatkan orang utan dan habitatnya," terang Jamartin.
Keempat orangutan yang dilepasliarkan hari ini telah menjalani tahapan akhir dari proses rehabilitasi mereka di pulau prapelepasliaran di gugusan Pulau Salat, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Pulau prapelepasliaran itu adalah habitat semi liar untuk menampung orang utan yang telah menyelesaikan tahap rehabilitasi di sekolah hutan. Di lokasi itu, para orang utan mempraktikkan semua keterampilan yang dipelajari sebelumnya, untuk bekal menyintas di alam liar.
Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Nur Patria Kurniawan mengatakan, upaya pelestarian orang utan mesti didukung semua pihak.
"Kami juga menghimbau peran serta masyarakat untuk terlibat aktif melindungi orang utan dan habitatnya. Orang utan memiliki peran yang sangat penting, dan fungsi ini akan maksimal jika mereka tinggal di hutan," imbau Patria. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, kepolisian menerapkan restoratif justice sehingga pemilik hanya diminta buat pernyataan tidak diproses hukum.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaKasus TPPO merupakan perkara ketiga yang menjerat Terbit
Baca Selengkapnya