Empat Perampok dan Pembunuh Pasutri di Banyuasin Ditangkap, Satu Masih ABG
Merdeka.com - Empat dari lima perampok yang membunuh pasangan suami istri, SN (57) dan SR (49, di Banyuasin, Sumatera Selatan, akhirnya ditangkap polisi. Seorang di antaranya masih berusia 16 tahun.
Para tersangka yang ditangkap yakni YD (43), KAI (49), RS (16), dan MG (37), semuanya warga Banyuasin. Polisi masih masih memburu satu pelaku lagi, yakni KV.
Penangkapan dilakukan tim gabungan Satreskrim dan Sat Polair Polres Banyuasin, Kamis (13/10) pagi. Ketika itu dua pelaku yang menggunakan speedboat diketahui akan melintasi Sungai Kelapa, Desa Kuala Puntian, Banyuasin.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Saat diadang, YD dan KAI melarikan diri ke daratan. Petugas menembak kaki mereka.
Dari interogasi, petugas mengamankan dua pelaku lain tanpa perlawanan di rumah masing-masing. Keempat pelaku kemudian dibawa ke Mapolres Banyuasin untuk pemeriksaan.
Bunuh Korban untuk Hilangkan Jejak
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Hary Dinar mengungkapkan, para tersangka masuk ke rumah korban dengan cara merusak jendela di bagian belakang. Kemudian mereka masuk ke kamar lalu mengikat kaki dan tangan kedua korban menggunakan tali karet ban.
"Setelah korban tak bisa melawan, kawanan ini mengacak-acak rumah untuk mencari harta berharga," ungkap Hary, Jumat (14/10).
Untuk menghilangkan jejak, para tersangka membunuh kedua korban. SN mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya, sementara istrinya luka bacokan dan bekas cekikan di leher.
"Kedua korban tewas masih dalam kondisi tangan dan kaki terikat," ujarnya.
Dari perampokan itu, kawanan tersangka membawa kabur perhiasan emas seberat 25 gram, rokok senilai Rp25 juta, 3 unit ponsel, dan uang tunai Rp232.930.000. Total kerugian mencapai Rp383.930.000.
"Semua barang berharga milik korban dibawa kabur tersangka," kata dia.
Buronan Diingatkan untuk Menyerah
Dalam kasus ini, para tersangka dijerat Pasal 365 KUHP dan 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Barang bukti disita pakaian korban, 6 karet ban, satu besi, parang, dan ratusan bungkus rokok yang ditemukan di rumah masing-masing tersangka.
"Untuk satu buronan kami imbau menyerahkan diri sebelum diberikan tindakan tegas karena terus dikejar petugas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Nunggal Sari, Kecamatan Pulau Rimau, Banyuasin, geger dengan adanya perampokan yang dialami tetangganya. Bahkan, kejahatan itu menyebabkan dua korban tewas.
Korban adalah seorang kepala dusun, SN dan istrinya SR. Keduanya ditemukan tergeletak di atas kasur dengan kondisi tangan dan kaki terikat, Rabu (12/10) pukul 05.00 WIB.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPara ABG di Palembang dua kali memperkosa siswi SMP, AA (13), yang dibunuh di kuburan China.
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di kuburan China Palembang pada Minggu (31/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaMZ (13), MS (12), AS (12) hanya dimasukkan ke panti rehabilitasi khusus anak yang berhadapan dengan hukum. Sementara IS ditahan dan diancam 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaMereka siap melakukan sumpah pocong karena berdalih bukan pelakunya.
Baca SelengkapnyaPelaku juga menyatakan bahwa pertemuannya dengan korban meninggal inisial AF di hotel Senopati tersebut merupakan pertemuannya yang pertama.
Baca Selengkapnya