Empat Santri Korban Terseret Arus di Brayeun Aceh Besar Meninggal
Merdeka.com - Empat santri yang terserat arus di lokasi wisata pemandian Brayeun, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban terakhir yang ditemukan adalah Fakhrul Razi (20) santri asal Malaysia.
"Korban ditemukan di area laut Pulau Ujong Pulot pukul 10 tadi, sekitar 5 nautical mil dari lokasi kejadian," kata Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, Sabtu (27/8).
Sebelum Fakhrul Razi, pagi sekitar pukul 08.10 WIB, Tim SAR gabungan juga telah menemukan jasad DA (17) santri asal Aceh Barat Daya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Sementara dua korban lainnya telah ditemukan kemarin, Jumat (26/8) masing-masing; Ahmadal Hadi santri asal Aceh Besar dan M. Reza Asri asal Banda Aceh.
"Dengan telah ditemukan semua korban maka operasi SAR ditutup," ujar Ibnu.
Sebelumnya diberitakan, lima santri terseret arus sungai di lokasi wisata pemandian Brayeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar. Air bah datang tiba-tiba saat mereka sedang mandi di sungai tersebut, pada Kamis (25/8) sore.
Satu orang berhasil diselamatkan oleh warga yang tengah berada di sana. Sementara empat lainnya hanyut terseret arus. Para santri ini merupakan rombongan dari Dayah Raudhatul Qur'an yang sedang berlibur di tempat wisata Brayeun.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa nahas terjadi saat 122 santri Pesantren Imam As Syafii Enrekang, Sulsel, berwisata ke Pantai Lowita.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaKorban mendapat masalah di dalam air dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaMenurut informasi dari pihak sekolah, pada saat kejadian, korban dan teman-teman sekelasnya hendak masuk ke kelas usai jam istirahat.
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca SelengkapnyaNF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca Selengkapnya