Enam bulan terakhir, terduga teroris Dedy larang anaknya sekolah
Merdeka.com - Terduga teroris Dedy Sulistianto, yang ditembak mati petugas Densus 88, tidak banyak dikenal di lingkungannya. Ayah tiga anak itu pun tidak diketahui pekerjaan kesehariannya. Warga hanya mengenal sosoknya yang rajin ibadah.
"Dulu katanya pernah menjadi tukang las, tapi tidak tahu setelah itu kerjanya apa," kata Siswanto, warga sekitar Jalan Sikatan IV, Kelurahan Manukan Wetan, Kota Surabaya, Rabu (16/5).
Siswanto mengaku pernah tinggal berhadapan rumah saat Dedy masih tinggal di indekos lama. Namun tidak pernah tahu profesi Dedy secara pasti.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Selama tinggal berdekatan, Siswanto menyebut Dedy sosok pendiam. Tidak banyak bicara, kecuali hanya sekadar bertegur sapa dengan para tetangga.
Sementara warga yang lain, Sarmi mengenal Dedy karena ciri khas rambut putih. Dia tidak mengetahui nama aslinya. Sarmi mengaku lebih mengenal istri Dedy, SY yang sering terlihat saat berbelanja ke pasar dan mengantar anak-anaknya. SY keseharian berjualan dan menerima pesanan pembuatan kue.
Baik Sarmi maupun Siswanto melihat keanehan pada keluarga Dedy dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Anaknya yang paling kecil sudah tidak diperbolehkan sekolah.
"Kalau cerita pada teman-temannya, katanya akan diajari oleh ayah-ibunya di rumah. Mulai tidak boleh sekolah," katanya.
Keanehan juga dirasakan dari sikap istri Dedy, yang tidak lagi banyak bergaul dengan lingkungan. Beberapa warga sekitar melihat SY semakin sibuk.
Informasi dihimpun Merdeka.com, sebelum terjadi penggerebekan, dua anak Dedy sedang mengaji tidak jauh dari rumahnya.
Saat itu, sang ayah berpesan pada mereka agar tidak pulang terlebih dahulu. Pesan itu pun juga disampaikan siang hari. Anaknya diminta bermain bersama teman-temannya.
"Seolah sudah tahu kalau sedang dicari-cari," tegas sumber tersebut.
Anaknya langsung menangis melihat kondisi Dedy yang sudah meninggal dunia. Tangisnya pecah dan petugas meminta tolong guru mengaji sang bocah untuk ikut mendampingi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaDi depan majelis hakim Pengadilan Negeri Cirebon, Dedi membeberkan latar belakang dirinya disomasi Kapolsek Kapetakan.
Baca SelengkapnyaMeski lahir dari kalangan keluarga sederhana kini ia jadi sosok sukses yang terpandang di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memberi klarifikasi terkait penangkapan tiga polisi.
Baca Selengkapnya