Enam kapal Vietnam pencuri ikan di perairan Natuna diamankan TNI AL
Merdeka.com - TNI AL di Lantamal IV di Kepulauan Riau menangkap kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia pada Jumat (22/7). Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, ada enam kapal asing yang ditangkap.
"Ada 6 kalau enggak salah. Dan mereka hampir tiap hari (illegal fishing)," ungkap Ade di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7).
Sebelum menangkap, TNI AL melepas tembakan namun tidak mengarah ke kapal asing tersebut. Tembakan itu bersifat peringatan agar mereka tidak melarikan diri.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana prajurit TNI menangkap biawak tersebut? Saat berada digenggaman tangan sang prajurit, biawak itu nampak brutal dan mencoba untuk melarikan diri.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
"Kapal itu dalam proses, kami punya kewenangan untuk menyidik sesuai UU perikanan," sambungnya.
Ade belum bisa memastikan apakah kapal asing yang ditangkap ini akan ditenggelamkan seperti biasanya. Mantan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur ini mengaku akan berkoordinasi dulu dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Nanti kita koordinasi. Itu kan pelanggaran perikanan kemudian KKP juga punya otoritas untuk monitor kegiatan illegal fishing," ujar dia.
Ade menambahkan, belakangan ini kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia kebanyakan berasal dari Vietnam dan Filipina. Selain itu, ada juga yang berasal dari Thailand, Taiwan, dan Malaysia. Tercatat hingga Juli 2017 sudah ada ratusan kapal asing yang ditangkap.
"Itu yang diperiksa banyak ratusan lah," tutupnya.
Untuk diketahui, enam kapal yang berhasil ditangkap itu berbendera Vietnam. Komandan Lantamal IV Laksma TNI R Eko Suyatno menyebut kapal dengan nomor lambung TG 92816 TS ditangkap di perairan Natuna oleh KRI Sutanto 377 (Paschim Class).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca Selengkapnya