Enno, korban pembunuhan sadis dengan cangkul anak seorang guru
Merdeka.com - Enno Farihah (18) korban pembunuhan sadis menggunakan cangkul di Tangerang, merupakan anak seorang guru SD bernama Pakri, dan ibu Mafudoh warga Kampung Bangkir, Desa Pegadikan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang.
"Bapaknya lagi ga ada belum pulang. Bapaknya kerjanya jadi guru SD," ujar Mafudoh.
Mafudoh mengungkapkan, Enno memilih kerja di Tangerang, karena kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Serang. "Dia (korban) memilih kerja di Tangerang karena sulit cari kerja di sini. Walau gajinya kecil, anaknya mau kerja, jadi milih kerja di Tangerang," ujarnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Di mana anak bisa ditinggal sendirian? Dalam hal ini, definisi 'sendirian' bagi anak di bawah 7 tahun terap mencakup keberadaan orangtua di dekat anak secara fisik dan dalam jangkauan pendengaran. Meninggalkan bayi yang tenang atau anak balita yang suka berpetualang sendirian di ruangan yang aman bagi anak sepenuhnya diperbolehkan selama interval waktu tertentu selama anak merasa nyaman, tetapi ketika kegaduhan atau masalah bisa terdeteksi, orangtua perlu siap untuk bertindak.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
Mafudoh mengatakan, anaknya sering pulang ke rumah dan diketahui hingga saat ini korban tidak memiliki pacar atau teman dekat laki-laki.
Enno Parihah ©2016 Merdeka.com/Dwi Prasetya
"Pulangnya ga tentu, kadang seminggu sekali. Setau saya dia gak punya pacar, apalagi tunangan. Saya ga mau jodoh-jodohin, anaknya juga ga suka. Dia lebih memilih kerja dibanding pacaran," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca Selengkapnya