Eno korban pembunuhan sadis pakai cangkul di mata keluarga
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis menggunakan cangkul terhadap Eno Farihah (18). Tiga pria itu yakni, RAr alias Arif (24), RAl alias Alim (16) dan IH alias Ilham (24).
Keluarga korban menginginkan ketiga tersangka dihukum mati. Sebab perbuatan ketiganya sangat kejam dan tidak manusiawi.
"Hukumannya harus setimpal, mati ya harus mati. Mati itu takdir, tapi anak saya jangan disiksa seperti itu," kata ibu Eno, Mafudoh saat ditemui di kediamannya di Kampung Bangkir, Desa Pegadikan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Selasa (16/5).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Dia menceritakan, anaknya dikenal mudah bergaul di daerah asal di Kampung Bangkir, Desa Pegadikan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang.
Gadis muda yang sehari-hari mengenakan kerudung ini tidak hanya mudah bergaul, dirinya juga rajin mengikuti pengajian bersama kawan-kawan sebayanya di musala yang tak jauh di rumahnya.
"Anaknya seneng bergaul, kalau main sama teman-temanya, di sekitar sini saja. Setiap hari mengaji, di musala sebelah," ujar Mafudoh.
Mafudoh mengungkapkan, korban sangat santun dan senang main bersama kawan-kawannya.
"Kalau pulang ya langsung main sama teman-temannya. Sopan anaknya, kalau bertemu orang yang lebih tua pasti salam," ungkapnya.
Menurutnya, Eno memilih kerja di Tangerang, karena kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Serang.
"Dia (korban) memilih kerja di Tangerang karena sulit cari kerja di sini. Walau gajinya kecil, anaknya mau kerja, jadi milih kerja di Tangerang," ujar Mafudoh.
Mafudoh mengatakan, anaknya sering pulang ke rumah dan diketahui hingga saat ini korban tidak memiliki pacar atau teman dekat laki-laki.
"Pulangnya enggak tentu, kadang seminggu sekali. Setau saya dia gak punya pacar, apalagi tunangan. Saya enggak mau jodoh-jodohin, anaknya juga enggak suka. Dia lebih memilih kerja dibanding pacaran," jelasnya.
Di kalangan tetangga pun, diakui korban yang baru saja enam bulan kerja di Tanggerang tersebut dikenal baik dan mudah bergaul.
"Enggak pernah main macem-macem, kalau main ya sama teman-teman sebayanya. Dan lebih banyak wanita," ujar salah seorang tetangga korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi terungkapnya kasus pembunuhan dan mutilasi di Garut, Minggu (30/1). Aksi pelaku E (22) ternyata disaksikan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendalami kemungkinan anak-anak lain yang diduga turut menjadi korban pencabulan terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca Selengkapnya