Epidemiolog: Gelombang 3 Pandemi Covid-19 Sulit Dicegah
Merdeka.com - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai sulit bagi Indonesia mencegah terjadinya gelombang ketiga pandemi Covid-19. Sebab, masih banyak penduduk Indonesia yang belum memiliki imunitas.
Selain itu, Covid-19 varian Omicron sudah merebak di Indonesia. Omicron memiliki tingkat penularan dua kali lebih cepat dan menginfeksi empat kali lebih banyak dari varian Delta.
"Mencegah gelombang ketiga ini seperti selalu saya sampaikan sulit sekali karena kayu bakarnya ada," katanya kepada merdeka.com, Selasa (18/1).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Penyakit apa saja yang bisa dicegah? Dengan memahami jenis penyakit yang dapat dicegah melalui penggunaan masker, kita dapat lebih menyadari pentingnya tindakan pencegahan ini dalam menjaga kesehatan diri dan masyarakat.
Di tengah merebaknya Omicron, Dicky menyebut 3T (Testing, Tracing, Treatment) di Indonesia terbatas. Kondisi ini membuat banyak kasus Omicron tidak terdeteksi dan tak tertangani.
Menurut Dicky, yang bisa dilakukan pemerintah saat ini ialah meminimalisir dampak dari gelombang ketiga pandemi Covid-19. Caranya, bisa mempercepat vaksinasi primer bagi masyarakat umum.
Kemudian, memberikan vaksinasi lanjutan atau booster bagi masyarakat berisiko tinggi terhadap Covid-19. Sejalan dengan itu, pemerintah harus membatasi aktivitas maupun waktu operasional kafe atau mal.
"Kafe atau mal harus memperketat skriningnya, memperkuat protokol kesehatan. Dalam artian bukan hanya sudah divaksinasi penuh tapi juga dalam masa atau durasi proteksinya," ujarnya.
Mantan Sekretaris Dewan Pengawas BPJS Kesehatan ini berpendapat pemerintah tidak perlu melakukan lockdown, menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), atau menutup kafe maupun mal untuk mencegah gelombang ketiga pandemi Covid-19. Cukup menerapkan dua pembatasan pada fasilitas publik atau pusat perbelanjaan. Pertama pembatasan kapasitas, kedua durasi.
"Durasi buka ini artinya harus ada kesempatan untuk tempat itu membersihkan diri. Artinya, sirkulasi udara, ventilasi. Bukanya misalnya tidak sampai larut malam, misalnya tadi sampai jam 10, jadinya hanya sampai pukul 8. Dimajukan waktu bukanya dari jam 7 misalnya atau jam 8. Ini yang bisa dilakukan," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi memprediksi gelombang ketiga pandemi Covid-19 terjadi pada pekan kedua dan ketiga Februari 2022. Pada puncaknya, penambahan kasus Covid-19 harian mencapai 40.000 sampai 55.000.
Menurut Nadia, ada tiga variabel yang akan memicu gelombang ketiga pandemi Covid-19. Pertama, rendahnya penerapan protokol kesehatan. Kedua, testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran) kontak erat Covid-19 menurun. Ketiga, mobilitas penduduk meningkat.
"Mobilitas kini lebih dari 10 persen," katanya kepada merdeka.com, Jumat (14/1).
Berdasarkan hasil monitoring Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan memang menurun, baik menggunakan masker maupun menjaga jarak.
Data 26 Desember 2021, kepatuhan memakai masker mencapai 92,15 persen. Sementara pada 2 Januari 2022 turun menjadi 92,14 persen. Sedangkan kepatuhan menjaga jarak menurun jadi 90,38 persen pada 2 Januari 2022, dari sebelumnya mencapai 90,56 persen.
Sementara data testing Covid-19 pada 12 Januari 2022 menunjukkan, testing mingguan sebesar 0,29 persen. Meningkat tipis dari data 7 Januari 2022 yang hanya 0,18 persen.
Di tanggal yang sama, tracing kontak erat Covid-19 tercatat 11,69 persen. Menurun dibandingkan data 7 Januari 2022 yang mencapai 15,29 persen.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya