Epidemiolog: Indonesia Suka Klaim Vaksin Covid-19 Negara Lain, Masa Enggak Malu
Merdeka.com - Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo menyoroti pengembangan vaksin Covid-19 Nusantara. Dia menyebut, ada yang mengklaim vaksin tersebut dikembangkan anak dalam negeri.
"Kita harus mengakui kalau ini bukan bikinan kita sebetulnya. Jangan bilang ini bikinan kita, jangan over klaim. Kita suka melakukan over klaim," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (16/4).
Vaksin Nusantara dikembangkan menggunakan sel dendritik. Vaksin ini dikembangkan di Amerika Serikat dan diujicoba di Indonesia. Namun, belakangan vaksin Nusantara disebut gagasan mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Windhu mengatakan, jika mayoritas komponen pengembangan vaksin Nusantara berasal dari Indonesia, tak masalah diklaim gagasan anak bangsa. Namun, jika sebaliknya maka klaim tersebut sangat memalukan.
"Jangan demi nasionalisme semua diakui, enggak bisa. Maksud saya semua penuh keterbukaan, kejujuran kita semua," ujarnya.
Selain vaksin Nusantara, Windhu menyinggung klaim vaksin Sinovac. Dia mengatakan, ada yang menyebut vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat, merupakan hasil pengembangan anak dalam negeri.
Padahal, bahan baku vaksin Sinovac berasal dari China. Bandung hanya menjadi tempat uji klinik fase tiga.
"Kita hanya sebagai tempat uji coba dengan populasi kita, jadi partisipan. Jangan diakui Sinovac itu bikinan kita, tidak. Jadi jangan over klaim, itu malu lah kalau begitu kan. Masa enggak malu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca Selengkapnya